Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali melanjutkan Program Kartu Prakerja pada tahun depan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Program Kartu Prakerja pada semester pertama tahun 2022 masih akan berbentuk semi bansos, seiring dengan masih berlangsungnya proses pemulihan ekonomi.
“Program 6 bulan pertama masih sama [semi bansos] dan 6 bulan berikutnya diharapkan kita sudah bisa membuat program yang sifatnya luring,” katanya dalam webinar, senin (22/11/2021).
Airlangga menjelaskan, pada semester kedua tahun 2022, Program Kartu Prakerja diharapkan akan kembali ke desain awal, yaitu untuk mendorong retraining dan reskilling.
“Kembali ke program awal, bukan semi bansos, tapi untuk mendorong retraining dan reskilling agar sesuai dengan kebutuhan digitalisasi ke depan,” jelasnya.
Airlangga menyampaikan, hingga semester II/2021, peminat Program Kartu Prakerja telah mencapai 75 juta orang.
Baca Juga
Sejak diluncurkan pada 2020, jumlah peserta Kartu Prakerja telah mencapai 11,4 juta orang, tersebar di 514 kabupaten/kota.
Dia mengatakan, Program Kartu Prakerja terbukti mampu menjadi buffer untuk masyarakat di masa pandemi.
Program ini pun mendapatkan apresiasi dari Bank Dunia karena dinilai memberikan akses modal kepada masyarakat, meningkatkan daya beli dan memberikan pelatihan yang sesuai dengan situasi masyarakat saat ini.
“Program ini juga mendorong inklusi keuangan, di mana banyak masyarakat yang mengikuti Program Kartu Prakerja untuk pertama kali memiliki rekening dalam bentuk e-wallet,” tuturnya.