Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal Bakal Terbitkan Green Bond Tahun Depan

Hasil penjualan akan digunakan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik panas bumi terpasang.
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018). /JIBI-Rachman
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018). /JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berencana untuk menerbitkan wind greend bond pada tahun depan untuk mendanai sejumlah proyek hijau. Rencana itu sebagai upaya menambah kapasitas pembangkit listrik panas bumi terpasang.

Chief Financial Officer (CFO) Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah PGE berencana menerbitkan wind green bond pada semester I/2022 di luar dari rencana green bonds holding perusahaan PT Pertamina (Persero) yang juga akan dilakukan pada 2022.

“Green bond akan digunakan untuk refinancing pinjaman konvensional kami yang ada dan juga untuk membiayai rencana belanja modal kami dalam mengembangkan proyek panas bumi baru di Indonesia,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Sabtu (13/11/2021).

Dengan inisiatif seperti itu, lanjut dia, PGE berharap dapat menambah hingga 375 megawatt (MW) kapasitas terpasang dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dalam empat tahun ke depan dari total kapasitas terpasang saat 672 MW saat ini. Adapun, PGE menargetkan total kapasitas terpasang menjadi 1.500 megawatt pada 2030.

Dia optimistis dengan tambahan kapasitas tersebut, PGE akan berkontribusi signifikan terhadap rencana Pertamina untuk melakukan dekarbonisasi dan mengurangi emisi hingga 30 persen pada 2030.

“Pada kapasitas kami saat ini, kami saat ini mengurangi emisi sekitar 3,5 juta ton karbon dioksida (CO2) per tahun. Dan dengan kapasitas tambahan, kami berharap dapat mengurangi emisi lebih lanjut hingga enam juta ton dalam empat tahun ke depan, dan untuk 12 juta ton pada tahun 2030,” katanya.

Nelin meyakini bahwa peningkatan penggunaan bauran energi akan memberikan ruang yang luas bagi perusahaan energi terbarukan, untuk meningkatkan kapasitas terpasangnya dan memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap pengurangan emisi.

Dia menambahkan, rencana pembiayaan, termasuk penerbitan green bonds tahun depan, dapat mendukung pertumbuhan kapasitas di masa depan yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan Pertamina melakukan dekarbonisasi.

“Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah terhadap Paris Agreement dan tujuan No13 dari sustainable development goals mengenai aksi iklim,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper