Bisnis.com, JAKARTA — Chief Executive Officer (CEO) Panorama Group Budi Tirtawisata menyatakan perusahaannya bersiap untuk melakukan diversifikasi investasi di sektor pariwisata seiring dengan pelandaian kurva pandemi Covid-19 pada paruh kedua tahun ini.
“Sekarang waktunya untuk investasi saat pasar mulai kembali pulih dan investasi tidak hanya pada hotel atau restoran tetapi di sejumlah sektor seperti museum, tour operator, travel agent, dan banyak kesempatan lainnya,” kata Budi dalam webinar PwC Indonesia, Rabu (10/11/2021).
Budi berkeyakinan sektor pariwisata dalam negeri bakal kembali pulih pada paruh kedua tahun depan. Indikatornya, kata dia, sejumlah negara sudah kembali membuka perbatasannya untuk kunjungan wisatawan mancanegara. Di sisi lain, pemulihan pada pasar domestik juga relatif bergerak positif hingga akhir tahun ini.
“Kami punya dua anak perusahaan yang juga public company dan pemulihan mereka di pasar modal sangat baik dalam waktu tiga bulan terakhir ini,” tuturnya.
Kendati demikian, dia berharap, pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan pembatasan masyarakat yang kontra produktif terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional menjelang akhir tahun ini. Alasannya, manuver kebijakan yang kontra produktif itu berpengaruh signifikan pada sentimen pasar di sektor pariwisata.
“Overlapping regulasi kadang membuat ketidakpastian dalam proses pemulihan, kita lihat ini beberapa pekan belakangan di sisi lain mitra kami sedang menunggu relaksasi pada masa karantina,” kata dia.
Baca Juga
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara selama Januari hingga September 2021 mengalami penurunan mencapai 67 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan lembaganya belum mengidentifikasi adanya sinyal perbaikan terkait dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau kita lihat tahun 2020 Pandemi Covid-19 menghantam seluruh negara termasuk Indonesia maka mulai terjadi penurunan yang cukup tinggi bahkan sampai sekarang belum adanya perbaikan terkait kunjungan wisatawan mancanegara itu,” kata Margo melalui konferensi pers daring, Senin (1/11/2021).
Berdasarkan laporan BPS, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari hingga September 2021 sebesar 1,18 juta orang. Pencatatan itu relatif terpaut jauh dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,59 juta orang.
“Kalau kita lihat secara kumulatif dua tahun terakhir ini perkembangan jumlah wisatawan mancanegara itu flat,” kata dia.
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada September 2021 mencapai 126,51 ribu kunjungan atau turun sebesar 15,08 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada bulan yang sama tahun lalu. Jika dibandingkan dengan Agustus 2021, jumlah kunjungan wisman pada September 2021 mengalami kenaikan sebesar 1,41 persen.