Bisnis.com, JAKARTA – Mediterranean Shipping Company (MSC) Indonesia melakukan strategi pendekatan kepada pasar dalam menggenjot kinerja volume pelayaran pada akhir tahun ini.
Managing Director of MSC Indonesia Dhany Novianto mengatakan di tengah situasi yang masih belum kondusif secara umum karena terganggunya rantai pasok, pelaku mesti mendekatkan diri kepada pasar dan mendengarkan secara langsung harapan dari para pelaku usaha (eksportir dan importir). Pendekatan dilakukan untuk bersama-sama membantu mengatasi kendala yang mereka hadapi.
“Kuncinya untuk mencapai target volume adalah dengan melakukan personal approach dan mau mendengar sehingga kami dapat mengambil langkah-langkah yang strategis. Kami berharap bahwa situasi saat ini agar dapat ditangani secara komprehensif dan diperlukan kerjasama oleh semua pihak yang berkepentingan supaya mencapai kestabilan baik dari sisi ruang kapal, ketersediaan kontainer dan juga ocean freight,” ujarnya, Selasa (9/11/2021).
Perusahaan pengapalan asal Swiss-Italia tersebut mengaku bisa mencapai mencapai target seperti yang diharapkan pada akhir tahun ini. Meski demikian dia tak memerinci realisasi target tersebut.
Ketua Bidang Angkutan Laut dan Logistik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Leny Mayouri memperkirakan pergerakan logistik melalui transportasi laut akan tetap tinggi hingga akhir tahun ini. Hal tersebut dikarenakan permintaan kebutuhan dasar kebutuhan manusia, energi, batu bara dan kelapa sawit. Belum lagi menjelang akhir tahun baik sebelum dan selama pandemi tingkat permintaan pada periode natal dan tahun baru secara musiman meningkat dan banyak kegiatan produksi yang mulai bergerak kembali.
“Kebutuhan curah batu bara lalu yang sifatnya cair sempat terhenti saat ini mulai bergerak untuk menunjang permintaan sejumlah negara yang mengalami krisis energi kebutuhan,” katanya.
Baca Juga
Dia juga mulai melihat adanya tren kenaikan harga pokok. Pasalnya dari yang sebelumnya suplai terhenti sementara akibat pembatasan tidak serta merta langsung dapat memenuhi peningkatan permintaan. Pasalnya pergerakan suplai juga memerlukan waktu.
Dia optimistis tingkat pasokan dan permintaan akan saling bergerak baik regional maupun domestik. Mengingat kebutuhan domestik di pulau Jawa mencerminkan pergerakan cukup tinggi dari sisi darat dan laut dan dilanjutkan ke luar Jawa. Bahkan, apabila kebutuhan dalam level regional tak terpenuhi akan tercipta impor.
“Harapan kami akhir tahun ini ada peningkatan bagi transportasi laut. Namun untuk menyebut pertumbuhannya dari sisi angka masih fluktuatif, Jadi sulit untuk bicara angka. Karena sempat terjadi kekosongan sekarang peningkatan,” imbuhnya.
Dia pun menganjurkan agar para pelaku usaha segera mencari sumber barangnya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak hanya bersifat musiman. Menggerakan kembali kapal tongkang dan kapal tangki.