Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tertarik untuk mempelajari konsep kota pintar atau smart city yang bisa diimplementasikan dan dibangun di Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Korea Selatan Han Jeoung-ae di Glasgow, Skotlandia, Menteri Basuki menyampaikan rencananya untuk mengunjungi Korea Selatan pada akhir tahun ini.
Kunjungan tersebut untuk melihat beberapa proyek smart city, seperti yang diterapkan di Smart Village di Eco Delta City, Songdo City, dan Sejong City.
“Saya tertarik untuk mempelajari bagaimana kota-kota baru itu dibangun dari awal, bagaimana konsep kota pintar dapat diimplementasikan,” ujar Menteri PUPR dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Menteri Basuki menyatakan bahwa Kementerian PUPR ingin banyak mempelajari pengalaman Korea Selatan dalam membangun smart city, sehubungan dengan rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Saat ini Rancangan UU IKN sudah disampaikan pemerintah ke DPR untuk dibahas lebih lanjut dan mendapatkan persetujuan,” katanya.
Baca Juga
Di hari ketiga pelaksanaan Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia, Menteri Basuki melanjutkan agendanya mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Korea Selatan Han Jeoung-ae.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menyampaikan apresiasinya kepada Korea Selatan atas kerja sama yang telah terjalin di bidang infrastruktur.
Pada pertemuan bilateral Mei 2021 lalu, kedua Negara telah membicarakan persiapan penyelenggaraan The 2nd Asia International Water Week (AIWW) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang semula direncanakan pada November 2021, tetapi ditunda menjadi Maret 2022
Kegiatan itu rencananya akan dilaksanakann secara hybrid (offline dan online) dengan tetap mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di dunia, khususnya Indonesia.
“Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Lingkungan Korea Selatan atas dukungannya untuk memperkuat kerja sama infrastruktur, termasuk ahli bendungan yang dirasakan sangat membantu,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (4/11/2021).
Menteri Basuki menuturkan, kerja sama lain yang akan dijalin adalah terkait dengan pengembangan infrastruktur berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK/ICT), khususnya teknologi Advanced Hydrologic Measurement dan Pilot Project Smart Water Management Denpasar.
Basuki berharap, pemanfaatan TIK akan membantu pengumpulan data hidrologi dan informasi air secara terkini untuk mewujudkan pengelolaan air yang berkelanjutan dan efisien. Saat ini, dua kerja sama di bidang pemanfaatan TIK tersebut sedang dalam tahap persiapan untuk pelaksanaan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga berencana untuk menjalin kerja sama dalam pengembangan pemanfaatan bendungan untuk sumber energi terbarukan, seperti pemanfaatan tenaga hidro dan pemasangan panel surya di bendungan untuk menghasilkan energi listrik.