Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian Maritime Pilots Association (Inampa) menggandeng TNI AL menandatangani nota kesepahaman (MoU) sinergitas kemaritiman dalam rangka peningkatan kinerja bersama untuk mendukung program Tol Laut sesuai target pemerintah.
MoU ditandatangani oleh Asisten Operasi (Asops) KASAL Laksamana Muda TNI Dadi Hartanto, M.Tr. (Han) mewakili Kepala Staf TNI AL dan Presiden Inampa Pasoroan Herman Harianja di Museum Maritim, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Untuk mendukung program Tol Laut dan Indonesia sebagai poros maritim dunia, keberadaan dan peran Inampa sangat penting terutama di sektor angkutan laut, jasa kepelabuhanan, jasa kemaritiman dan logistik," kata Herman, Rabu (3/11/2021).
Dia menambahkan dalam kaitan dengan keselamatan maritim (maritime safety) seperti diamanatkan dalam Ordonasi Internasional tentang Maritime Safety/Peraturan Internasional Maritime Organization (IMO) dan SOLAS Regulation Chapter V tentang Safety Navigation serta UU Pelayaran No. 17/2008, dan Permenhub No. 57/2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal.
Menurutnya, Inampa merupakan organisasi resmi Maritime Pilots yang dibentuk pada 2003 sebagai wadah pemersatu dan forum komunikasi para perwira pandu mariti yang bekerja diseluruh wilayah perairan Indonesia.
"Baik yang bertugas di pelabuhan umum, terminal khusus, perairan lepas pantai [off shore] dengan anggota sekitar 1.200 Perwira Pandu. Tugas utama untuk keselamatan maritim melalui pemanduan kapal-kapal yang keluar atau masuk pelabuhan, perairan wajib pandu dan perairan pandu luar biasa dan di daerah perairan painnya di dalam yuridiksi Indonesia," ujarnya.
Baca Juga
Dia menuturkan tujuan dari MoU ini adalah untuk membangun kemitraan dan sinergitas antara Inampa dengan TNI AL sesuai dengan prinsip-prinsip yang saling bermanfaat.
Terutama dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan profesionalisme dalam rangka pelaksanaan kerjasama bela negara dan menjaga keutuhan wilayah Indonesia terutama dalam yurisdiksi perairan Indonesia dalam perspektif keselamatan maritim (maritime safety), keamanan maritim (maritime security), perlindungan lingkungan maritim (maritime environmental protection), dan keberlanjutan maritim (maritime sustainability).
Dia berharap melalui MoU ini, daya saing kemaritiman Indonesia semakin kompetitif dan memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholders baik yang ada didalam maupun diluar negeri serta mampu menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.