Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menargetkan akan ada 3 proyek hulu migas yang akan rampung sampai dengan akhir tahun nanti. Dengan selesainya 3 proyek tersebut maka akan membuat capaian tahun ini melebihi target.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan bahwa dari 12 proyek yang telah onstream sampai dengan kuartal III/2021, masih terdapat 3 proyek lagi yang tengah dipersiapkan untuk bisa menambah produksi sekitar 3.000 barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD).
Julius menuturkan, proyek SP Bambu Besar (Asso) Pertamina EP diperkirakan memberikan tambahan produksi gas sebesar 7 MMscfd, proyek Bukit Tua Phase 3 Petronas Carigali Ketapang II Ltd. dengan potensi tambahan produksi 14.000 BOPD dan 30 MMscfd gas.
Kemudian, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) hulu migas, yaitu Jambaran Tiung Biru Pertamina EP Cepu dengan potensi produksi gas 330 MMscfd.
“SP Bambu Besar Pertamina EP sudah mau selesai, rencana onstream November ini. Bukit Tua Phase 2B onstream Desember," katanya kepada Bisnis, Rabu (3/11/2021).
Tercatat hingga kuartal III/2021, sudah ada 12 proyek migas yang berhasil onstream, sehingga membuat capaian proyek onstream untuk target 2021 telah direalisasikan 100 persen.
Baca Juga
Proyek tersebut memberikan tambahan produksi migas nasional sebesar 14.486 BOPD dan 489 MMscfd gas, dengan total investasi sebesar US$1,5 miliar, atau setara Rp21,75 triliun.
Proyek yang telah onstream sepanjang tahun ini adalah Lematang Compression Medco E&P Lematang, WB NAG Compression PetroChina Jabung Ltd., Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, Merakes Eni East Sepinggan, North Area Jindi South Jambi Block B, EPF Belato2 Sele Raya Merangin Dua, SP akasia Bagus Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, Upgrade Bangadua Pertamina EP, Sidayu Saka Indonesia Pangkah Ltd., West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd., dan EOR Jirak Pertamina EP.
Apabila seluruh proyek tersebut dapat direalisasikan, kata dia, maka angka investasi akan melompat menjadi US$2,92 miliar atau setara Rp42,34 triliun.
Menurutnya, percepatan penyelesaian proyek hulu migas tidak terlepas dari dampak kenaikan harga minyak dunia yang tinggi, di mana hari-hari ini berada di angka sekitar US$80 per barel.
“Harga minyak dunia yang terus meningkat di sepanjang 2021 mendorong KKKS untuk mempercepat penyelesaian proyek hulu migas, sehingga pada Kuartal III/2021 sudah tercapai target 100 persen,” ujarnya.