Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Logistik Asia Pasifik, ALFI Soroti Beberapa Hal Ini

Alfi menilai perlu inovasi dan kolaborasi baru, pun dengan kesamaan persepsi baik antara pemerintah maupun stakeholder terkait bagaimana sektor logistik nasional dapat ikut berperan dalam perkembangan global.
Truk logistik melewati jalan tol di Tb Simatupang, Jakarta, Rabu (28/4/2021).   Implementasi standar Euro 4 akan menguntungkan para pemilik kendaraan niaga dan logistik, termasuk Isuzu. Selain kian hemat BBM, kendaraan juga makin mudah perawatannya. /Bisnis.com
Truk logistik melewati jalan tol di Tb Simatupang, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Implementasi standar Euro 4 akan menguntungkan para pemilik kendaraan niaga dan logistik, termasuk Isuzu. Selain kian hemat BBM, kendaraan juga makin mudah perawatannya. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) berupaya menangkap peluang bisnis logistik di Asia Pasifik. Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang bukan saja lewat program pemerintahan antarpulau, melainkan sektor ekspor dan impor.

Menurut Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, untuk mewujudkan peluang tersebut, ada beberapa hal yang patut menjadi pembahasan bersama pemerintah termasuk stakeholder terkait.

"Saya harapkan kita dapat memberikan sebuah rekomendasi kepada pemerintah dalam hal itu juga ada beberapa hal yang kita harus lakukan pembahasan, [diantaranya] digitalisasi layanan perizinan, penataan ekosistem logistik nasional atau NLE yang dimana kita turut mendukung sejak 2017, digitalisasi layanan kapal dan barang atau inaportnet, munculnya platform logistik yang begitu banyak, dan sistem transaksi secara digital," ungkapnya dalam Rakernas ALFI yang digelar secara hybrid, Rabu (27/10/2021).

Yukki menyebut dibutuhkan suatu inovasi dan kolaborasi baru, pun dengan kesamaan persepsi baik antara pemerintah maupun stakeholder terkait bagaimana sektor logistik nasional dapat ikut berperan dalam perkembangan global.

Selain itu lanjutnya, juga dibutuhkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang tentunya juga sangat penting mengingat bisnis atau usaha di sektor ini bersifat skill bisnis, sehingga pelayanan logistik prima harus dimaksimalkan untuk mewujudkan SDM yang kompeten di bidang logistik maupun supply chain.

"ALFI akan terus mendorong para pelaku jasa logistik nasional untuk siap meningkatkan new opportunity melalui adaptasi, inovasi, kolaborasi dan peningkatan SDM-nya," ucap Yukki.

Sebelumnya dia menuturkan, alasan ALFI melirik potensi bisnis di Asia Pasifik adalah dikarenakan kawasan tersebut merupakan salah satu yang cepat pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19.

Asia pasifik, sambung dia, adalah kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat secara global. Pasar logistik di Asia Pasifik diperkirakan mencapai USD 130,18 miliar pertahun dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6 persen.

Melihat potensi itu, Yukki mengaku pihaknya akan memacu seluruh perusahaan logistik nasional dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan kinerja usahanya.

"Dengan begitu, para pelaku bisnis diharapkan mampu bersaing di dalam negeri maupun ditingkat global. Pada era kesempatan baru ini, usaha logistik nasional harus bisa menangkap peluang bisnis yang ada," pungkas Yukki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper