Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenang! Pasokan Listrik Aman, Tarif Tidak Naik Hingga Akhir 2021

Pemerintah memastikan kondisi listrik dalam negeri mencukupi. Selain itu, harga listrik juga dipastikan tidak akan naik hingga akhir 2021.
Penampakan trafo Interbus Transformer (IBT) unit 2 Gardu Induk (GI) Kiliranjao di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat./Istimewa - PLN
Penampakan trafo Interbus Transformer (IBT) unit 2 Gardu Induk (GI) Kiliranjao di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat./Istimewa - PLN

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan kondisi listrik dalam negeri mencukupi. Selain itu, harga listrik juga dipastikan tidak akan naik hingga akhir 2021.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan bahwa pasokan listrik di dalam negeri saat ini lebih dari cukup.

“Yang pasti, sekarang kondisi listrik lebih dari cukup saat ini. Kemudian, dikhususkan sampai akhir tahun ini tidak ada kenaikan atau perubahan tarif,” katanya saat konferensi pers capaian kinerja kuartal III/2021 sektor ketenagalistrikan, Kamis (21/10/2021).

Sejauh ini, kondisi sistem kelistrikan pengusahaan PLN cukup aman. Kementerian ESDM mencatat daya mampu listrik dalam negeri mencapai 42,05 gigawatt (GW) dengan beban puncak pada 37,47 GW. Alhasil, masih terdapat cadangan 4,58 GW atau sekitar 12,22 persen dari daya mampu.

Status kelistrikan nasional per 18 Oktober menunjukan 19 daerah memiliki cadangan listrik yang mencukupi. Satu daerah mengalami defisit, yakni Bangka, dan dua daerah berstatus siaga akibat cadangan listrik kecil.

Adapun, Bangka disebut mengalami pemadaman bergilir akibat kekurangan pasokan listrik saat beban puncak. Tercatat daya mampu listrik di Bangka hanya 160 megawatt (MW), sedangkan beban puncak menyentuh 173,45 MW.

Beberapa wilayah lainnya, seperti Jawa-Bali, Lombok, interkoneksi Kalimantan, Papua, hingga Sumatra memiliki total daya mampu lebih besar dibandingkan dengan beban puncak yang terjadi per 18 Oktober lalu.

Sementara itu, hingga kini kapasitas terpasang pembangkit listrik mencapai 73,8 GW. Angka itu didominasi oleh PLN sebesar 43,6 GW atau 59,2 persen, IPP 28 persen atau 20,6 GW, PPU 5.012 MW atau 6,8 persen, pemerintah 55 MW atau 0,1 persen, serta IO sektor privat mencapai 4.336 MW atau 5,9 persen.

Dari jenisnya, pembangkit listrik masih didominasi oleh PLTU sebesar 50 persen, PLTGU 17 persen, PLTG/MG 11 persen, PLTD 7 persen, PLTP 3 persen, PLTA/M/MH 9 persen hingga PLT EBT lainnya 3 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper