Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gejolak Perdagangan Global, Mendag Lutif Kejar Perundingan Dagang

Sejumlah perundingan dagang yang diprioritaskan di antaranya dengan Uni Emirat Arab (UEA), Tunisia, Bangladesh dan Pakistan. Selain itu, dia mengatakan, kementeriannya juga berfokus untuk menyelesaikan perundingan dagang dengan Turki dan Uni Eropa. 
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). /Bisnis-Himawan L Nugraha
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan kementeriannya tengah berfokus untuk menyelesaikan perundingan kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau CEPA dengan sejumlah negara mitra nontradisional. 

Langkah itu diambil Lutfi untuk mengantisipasi gejolak perdagangan global yang relatif kompleks akibat ancaman krisis energi, pangan, persaingan era digital, kenaikan harga komoditas, perubahan rantai pasokan, isu lingkungan hingga perubahan iklim. 

“Jadi tantangan yang baru dan perlu diwaspadai oleh karena itu kami terus berupaya meningkatkan daya saing perdagangan Indonesia,” kata Lutfi saat membuka Trade Expo Indonesia Digital Edition Tahun 2021 secara daring, Kamis (21/10/2021)

Dengan demikian, Lutfi mengatakan, peningkatan akses pasar di sejumlah negara mitra terus dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekspor nonmigas industri dalam negeri. Fokus itu diambil setelah rampung Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Indonesia-Korea CEPA (IK-CEPA) pada tahun lalu. 

“Tahun ini Indonesia harus berupaya memperluas akses pasar dengan berfokus pada penyelesaian perundingan perdagangan dengan negara-negara mitra non tradisional di Asia Selatan dan Afrika,” kata dia. 

Sejumlah perundingan dagang yang diprioritaskan di antaranya dengan Uni Emirat Arab (UEA), Tunisia, Bangladesh dan Pakistan. Selain itu, dia mengatakan, kementeriannya juga berfokus untuk menyelesaikan perundingan dagang dengan Turki dan Uni Eropa. 

“Indonesia juga berfokus untuk menyelesaikan perundingan dagang dengan Turki dan Uni Eropa yang berpotensi besar bagi Indonesia untuk menembus pasar-pasar Eropa,” kata dia. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menuturkan nilai ekspor indonesia mencapai puncaknya pada tahun ini dengan torehan US$142,01 miliar. Realisasi ekspor itu, kata Jokowi, tumbuh mencapai 37,77 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

“Nilai ekspor Indonesia di tahun ini mencapai puncak yaitu mencapai US$142,01 miliar dan tumbuh 37,77 persen year on year. Namun kita tidak boleh lengah, daya saing harus terus ditingkatkan,” kata Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 secara daring, Kamis (21/10/2021). 

Kendati demikian, Jokowi menggarisbawahi, kinerja ekspor dalam negeri berpotensi untuk bergerak positif lantaran pasar ekspor global masih terbuka luas. Alasannya, mitra dagang strategis Indonesia sudah menunjukkan pemulihan ekonomi seiring pelandaian kurva pandemi beberapa waktu terakhir. 

Misalkan, dia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal kedua tahun ini mencapai 7,9 persen secara yoy, Amerika Serikat mencatatkan 12,2 persen, Jepang tumbuh 7,6 persen dan India tumbuh 20,1 persen. 

“Peluang ini harus kita manfaatkan untuk mendorong peningkatan ekspor sebanyak-banyaknya dan pelaksanaan Trade Expo Indonesia ini merupakan salah satu solusi sebagai penghubung pelaku usaha untuk menjalin kerjasama bisnis,” kata dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper