Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II melakukan Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi (SKAIT) serta penandatanganan Piagam Audit Internal seiring dengan portofolio bisnis secara grup yang membesar.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan kontribusi anak usaha terhadap AP II semakin besar dan meningkat setiap tahunnya. Sejalan dengan hal tersebut, dia menilai perlunya upaya memperkuat dan menjaga tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
“Bisnis dan portofolio AP II secara grup semakin besar. Dibutuhkan suatu pedoman tata kelola perusahaan yang mampu menaungi AP II sebagai grup usaha secara terintegrasi, sehingga aktivitas operasional masing-masing anggota grup selalu didasari keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, profesional dan kewajaran,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (13/10/2021).
SVP of Internal Audit AP II Retno Dwi Lestari mengatakan penerapan audit internal terintegrasi membuat komunikasi dan konsultasi masing-masing unit di AP II dan anak usaha yang menjalankan fungsi audit internal dapat semakin kuat.
Melalui penerapan audit internal, AP II Group di setiap lini usaha dapat memastikan memastikan kesinambungan dan keselarasan dalam menjalankan aktivitas audit internal (assurane and consulting), audit investigasi, memberikan penilaian independen untuk pengendalian internal (internal control), serta penerapan manajemen risiko (risk management). Penerapan audit internal terintegrasi ini merupakan wadah komunikasi dan konsultasi di AP II sebagai induk usaha dengan para anak usaha.
Melalui Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi, skala bisnis AP II dapat semakin besar dengan tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik sehingga dapat mendukung target menjadi perusahaan operator bandara terbesar di Asean.
Baca Juga
Adapun AP II telah menjalankan program transformasi yang terbagi dalam dua periode yakni Transformation 1.0 (2016 - 2020) dan Transformation 2.0 (2020 - 2024) dengan tujuan menjadi Airport Enterprise Leader in the Region.
Salah satu fokus di dalam setiap periode transformasi adalah memperkuat dan memperluas aspek bisnis dan portofolio usaha (Business & Portfolio).
“Bisnis inti AP II adalah pengelolaan bandara, dan kami memperkuat bisnis inti tersebut dengan memperluas bisnis dan portofolio usaha antara lain melalui anak usaha, guna membuat bandara-bandara yang kami kelola dapat terus meningkatkan daya saing,” imbuh Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menambahkan perluasan bisnis dan portofolio melalui anak usaha ini juga sebagai upaya dalam pengembangan inovasi guna memaksimalkan pendapatan (top line innovation), memaksimalkan alat produksi (asset maximizing) dan penghematan biaya operasi (cost leadership).