Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah negara-negara di dunia perlu bekerja tiga kali lebih cepat dalam upaya mencapai karbon normal di 2050. Upaya itu untuk mencegah kenaikan suhu di atas 1,5 derajat.
Chairman and CEO Schneider Electric Jean-Pascal Tricoire dalam pembukaan Innovation Summit World Tour 2021 mengajak para pemangku kepentingan di dunia untuk membuat roadmap mencapai target tersebut.
“Kita harus bekerja tiga kali lebih cepat. Kita perlu melakukan ini untuk mencapai reliable energy,” katanya secara virtual, Selasa (12/10/2021) malam.
Tricoire menyampaikan, pentingnya segera mengadopsi langkah-langkah dekarbonisasi. Riset terbaru Schneider Electric menjabarkan perlunya seluruh pemangku kebijakan untuk mengurangi emisi sebesar 30–50 persen dalam 10 tahun ke depan.
Bila antisipasi tersebut tidak dilakukan, maka ambang batas kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat celcius tidak dapat tercapai.
Melalui pemodelan yang dilakukan oleh Schneider Electric Sustainability Research Institute, menunjukan bahwa emisi gas rumah kaca mencapai 50 gigaton karbon dioksida ekuivalen per tahun.
Dalam skenario yang dibuat dengan judul ‘The 2030 Imperative’ menemukan peluang pengurangan 10 gigaton emisi per tahun, atau 30 persen dari 30 gigaton emisi. Percepatan itu dapat dilakukan dengan komitmen penurunan emisi sekitar 3 gigaton karbon dari target pengurangan emisi.
Namun begitu, masih ada sekitar 20 gigaton karbon dioksida ekuivalen per tahun emisi terkait nonenergi yang tidak tercakup dalam pemodelan laporan ini. Sebab itu, Schneider Electric menyerukan upaya 3–5 kali lebih besar dari pemerintah dan perusahaan.
Satu-satunya roadmap yang dinilai realistis untuk sukses adalah menerapkan teknologi digital dan meningkatkan elektrifikasi sebagai cara tercepat untuk me-dekarbonisasi bangunan, transportasi, dan industri.
Pendekatan itu dapat mempercepat waktu, terutama bagi sektor-sektor berat dengan ketergantungan energi yang tinggi. Laporan itu juga menunjukkan bagaimana pemodelan dengan langkah alternatif hanya akan membebani konsumen lebih besar.
“Meskipun terlihat aspek sustainability telah menjadi pembahasan yang lebih serius dan lebih banyak perusahaan mengadopsi target ambisius untuk mengatasi perubahan iklim, namun pesan yang paling penting dalam riset ini adalah bagaimana kita perlu lebih mempercepatnya,” katanya.