Bisnis.com, JAKARTA – Rencana Pelita Air Service membuka layanan penerbangan berjadwal sebagai upaya memperkuat klaster airlines bersama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dalam holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aviasi dan Pariwisata ternyata belum diajukan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyebut saat ini Pelita Air sedang menyusun dokumen pengembangan usaha dalam upaya melakukan pembenahan. Namun, hingga kini Novie juga belum dapat memastikan detail pengajuan layanan berjadwal tersebut.
“Saat ini rencana tersebut [layanan berjadwal] belum jelas karena dokumen belum disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,” ujarnya, Senin (11/10/2021).
Senada, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati juga mengatakan rencana tersebut masih berproses dan belum ada detail yang dapat diinformasikan.
Sebelumnya, Pelita Air Service menyampaikan misinya dalam melakukan sejumlah pembenahan pasca ditunjuknya mantan CEO Citilink Indonesia Albert Burhan sebagai Direktur Utama perseroan. Komisaris Utama PT Pelita Air Service Michael Umbas menyampaikan akan menjalankan arahan pemegang saham untuk melihat peluang bisnis ke depan.
“Seperti potensi untuk terbang berjadwal. Tapi semua masih dikaji dan dihitung secara cermat oleh Pertamina selaku pemegang saham PT PAS,” terangnya.
Baca Juga
Berdasarkan pemaparan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pembentukan holding aviasi dan pariwisata akan membantu program kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saat ini satuan tugas bagi calon anggota holding pun sudah dibentuk.
Kementerian BUMN sendiri sudah membentuk empat klaster utama guna mendorong kinerja bisnis holding Aviasi dan Pariwisata. Di mana, kedelapan perseroan dimasukkan ke dalam empat klaster secara terpisah. Keempatnya adalah, klaster Airlines, klaster Airports, klaster Manajemen Destinasi, serta klaster Service Aviasi dan Logistik.
Klaster Airport diisi oleh AP I Airports dan AP II. Klaster Manajemen Destinasi diisi ITDC, TWC, Hotel Inna, Aerowisata, Garuda Indonesia Holiday France. Adapun, klaster Airlines ada Garuda Indonesia dan Pelita Air Service.
Sementara klaster Aviasi dan Logistik di dalamnya ada Gapura, Angkasa Pura Solusi, GMF Indonesia, Garuda Indonesia Kargo, Angkasa Pura Kargo, Aero Express, Angkasa Pura Supports, Aerofood ACS, dan Sarinah. Pembentukan klaster ini akan rampung pada dua tahun mendatang atau 2021-2022.