Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi investasi baru di industri pulp dan kertas sepanjang tahun ini mencapai Rp2,25 triliun.
Direktur Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Emil Satria mengatakan nilai investasi tersebut merupakan realisasi dari 6 proyek di dalam negeri yang direncanakan masuk pada awal tahun ini.
"Investasi 6 proyek tersebut Rp2,25 triliun," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (7/10/2021).
Selain itu, investasi dari perusahaan kertas China, Flying Dragon Paper, sebagian besar juga sudah terealisasi. Perusahaan tersebut sebelumnya berencana menggelontorkan US$1 miliar di industri pulp dan kertas Indonesia dengan kapasitas produksi 6 juta ton untuk 3 juta produk kemasan dan 3 juta recycle pulp.
Namun demikian, lanjutnya, masih terdapat kendala terkait sulitnya mendapatkan bahan baku dan keterbatasan memasukkan tenaga ahli untuk memulai proses produksi.
Adapun faktor lain yang menjadi kendala bagi kinerja industri yakni mahalnya ongkos kirim dengan kontainer.
Meski demikian, kinerja ekspor produk pulp dan kertas mengalami pertumbuhan baik dari sisi volume maupun nilai. Pada periode Januari-Juli 2021, total volume ekspor mencapai 6,7 ton dengan nilai US$4,2 miliar.
Sepanjang tahun lalu, ekspor tercatat sebesar 12,4 juta ton senilai US$6,7 miliar.
"Dari sisi nilai harga, rata-rata naik 16 persen," kata Emil.
Emil juga mencatat kinerja produksi pulp dan paper baik 6 persen pada semester I/2021. Dia memproyeksikan produksi akan tetap tumbuh positif sampai dengan akhir tahun ini.