Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pakan Ternak Mencekik, Ini Strategi Kementan

Presiden Joko Widodo sebelumnya memberikan arahan untuk fokus pada budidaya dan meningkatkan produktivitas jagung.
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyiapkan tiga langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak.

Hal tersebut menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk fokus pada budidaya dan meningkatkan produktivitas jagung. Khususnya, Syahril menggarisbawahi dalam menghadapi perubahan anomali cuaca nasional dan global akhir tahun ini.

Pertama, dia mengatakan kementeriannya bakal meningkatkan produktivitas hingga melampaui target saat ini. Kedua, mengelola pascapanen sampai pada proses pengemasan dan ketiga membuka akses pasar baik lokal maupun nasional.

"Ketiga strategi itu merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami dari jajaran Kementan siap melaksanakannya," kata SYL melalui keterangan resmi, Kamis (7/10/2021). 

Dia mengatakan ketiga strategi tersebut nantinya didorong untuk melakukan ekspor, akan tetapi dengan syarat apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi secara baik.

Kementan juga akan memfokuskan kerjanya pada pengembangan jagung, hingga melebihi kondisi lahan existing yang ada. Disisi lain Kementan bersama kementerian lain, juga akan membuka pengembangan industri telur sebagai antisipasi jika nantinya terjadi masalah dengan produksi yang meningkat.

"Kita akan berupaya bagaimana agar semua hasil-hasil ini [petani dan peternak] bisa terjualkan. Dan tentu semua tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi maksimal antar semua pihak," kata dia.

Terakhir, Mentan berjanji akan membangun sentra jagung besar-besaran di wilayah Blitar, Kendal dan Lampung sebagai basis utama peternakan mandiri. Sehingga ke depan, mereka bisa memenuhi kebutuhan sendiri.

"Umumnya masalah yang terjadi saat ini karena sentra jagung kita dan sentra peternak terlalu jauh, dan di situ yang membuat ada delta yang membuat pasokannya terhambat.Tetapi agenda permanen kita adalah membuat industri telur dan kita yakin bisa," katanya.

Sebelumnya, Koperasi Peternak Kendal mewanti-wanti akan mengepung Istana Negara apabila harga telur di pasar tidak kembali pulih seiring tingginya biaya produksi akibat kenaikan harga jagung pakan sejak triwulan pertama tahun ini.  

Peringatan itu disampaikan Ketua Koperasi Peternak Kendal Suwardi kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat satu sesi dalam dialog agribisnis yang diadakan oleh Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia secara daring, Rabu (6/10/2021).  

“Kondisi kami sudah sangat parah, mungkin dalam waktu dekat Istana mau dikepung dengan telur dan ayam,” kata Suwardi. 

Selama kenaikan harga jagung untuk pakan itu, Koperasi Peternak mencatatkan kerugian mencapai Rp3,72 miliar sejak triwulan pertama tahun ini. Suwardi mengatakan kerugian itu disebabkan karena pemerintah tidak mampu menstabilkan harga jagung pakan yang menjadi komponen utama biaya produksi peternak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper