Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf: Pemulihan Ekonomi Mustahil Apabila Penularan Covid-19 Tinggi

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk menanggulangi Covid-19.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengisi diskusi ekonomi dan perbankan syariah di era new normal / Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengisi diskusi ekonomi dan perbankan syariah di era new normal / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk menanggulangi Covid-19.

Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan berbagai upaya penanganan Covid-19 dimulai dari penerbitan perppu untuk memayungi berbagai kebijakan terkait pengelolaan APBN hingga pemulihan ekonomi nasional.

“Penanggulangan masalah kesehatan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu hulu dan hilir,” kata Wapres pada sambutan virtual, Rabu (6/10/2021).

Ma’ruf menjelaskan bahwa di hulu, penerintah menerapkan berbagai kebijakan pencegahan mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker (3M) sampai vaksinasi.

Sementara di hilir adalah tindakan kuratif seperti kesiapan fasilitas kesehatan, rumah sakit dan tenaga kesehatan, alat kesehatan dan obat-obatan, serta sarana dan prasarana pendukungnya.

Berdasarkan pengalaman penanganan sejak awal 2020, tambah Ma’ruf, keberhasilan di hulu akan menentukan keberhasilan di hilir. Artinya apabila penerapan protokol kesehatan (prokes) sampai vaksinasi kurang baik, maka akan menghadapi lonjakan kasus penularan.

Dampaknya adalah fasilitas, tenaga, penyediaan alat kesehatan serta obat-obatan harus benar-benar disiapkan.

Pemulihan ekonomi mustahil dilakukan apabila tingkat penularan virus masih tinggi atau di atas 5 persen per 100.000 penduduk sesuai standar WHO,” jelasnya.

Ma’ruf menjelaskan bahwa selain penerapan prokes, vaksinasi secara ilmiah dan empiris telah terbukti efektif untuk mengendalikan penularan.

Selanjutnya, dibutuhkan tingkat cakupan vaksinasi minimal sehingga tercapai suatu herd immunity atau kekebalan kelompok agar masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan resiko tertular virus Covid-19 yang lebih kecil.

“Seperti kita ketahui bersama, bagi Indonesia cakupan vaksinasi untuk mencapai herd immunity tersebut adalah 208,5 juta jiwa, suatu angka yang tidak kecil,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper