Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan tren desain properti yang diminati masyarakat menjadi lebih mengutamakan kesehatan dan alam.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Real Estat Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan bahwa banyak perubahan yang sangat mendasar selama pandemi, terutama kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Pola perilaku kerja juga mengalami perubahan, di mana harus melakukan work from home, sehingga bekerja tidak perlu dilakukan di pusat kota, tetapi juga bisa dilakukan di pinggiran Jakarta.
“Sekarang semua virtual dan terdigitalisasi. Masyarakat juga cenderung kembali ke alam, back to nature. Ini perubahan yang sangat mendasar dari pandemi Covid-19,” ujarnya dalam webinar, Selasa (5/10/2021).
Perubahan tersebut pun berdampak kepada sektor properti, baik untuk rumah tinggal, perkantoran, hotel, maupun pergudangan.
Saat ini, rumah tinggal yang berada di wilayah pinggiran kota sangat berkembang. Tak hanya dari sisi lokasi, dari sisi lingkungan pun ada perubahan kebutuhan terhadap ruang terbuka hijau yang lebih luas di tempat tinggal.
“Semua satu keluarga tinggal di rumah, sehingga rumah menjadi pusat aktivitas untuk tempat tinggal, bekerja, belajar dan menjalankan aktivitas bersama keluarga. Ini berdampak pada desain rumah yang dapat mengakomodasi kebutuhan itu,” katanya.
Desain rumah saat ini memiliki fasilitas ruang transisi untuk dapat mencuci barang bawaan dan membersihkan badan terlebih dahulu sebelum memasuki rumah.
Selain itu, dibutuhkan ruang yang lebih banyak dan penggunaan ruang yang juga fleksibel. Tak hanya itu, desain rumah sekarang menjadi memiliki ventilasi yang banyak untuk sirkulasi udara.
“Desain rumah mengakomodir kebutuhan kesehatan masyarakat. Pengembang pun sudah mengubah desain sesuai tren hunian saat ini,” ucap Hari.
Pandemi Covid-19, kata dia, berdampak pada munculnya tren green building yang tak hanya digunakan di perkantoran dan perhotelan, tetapi juga sudah digunakan di residensial.
Solar panel juga mulai digunakan untuk rumah menengah bawah hingga rumah menengah atas. Hal itu dikarenakan adanya tren untuk menghemat energi, sehingga penggunaan solar panel semakin diminati.