Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger Pelindo, ALFI Tantang BUMN Kepelabuhan Raih Posisi 5 Besar

Pelindo diharapkan mampu mengelola lebih banyak pelabuhan tak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengelola 43 pelabuhan umum di tujuh provinsi Indonesia, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. /Pelindo III
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengelola 43 pelabuhan umum di tujuh provinsi Indonesia, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. /Pelindo III

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) berharap setelah legal merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terealisasikan, Pelindo mampu meningkatkan kapabilitasnya di jajaran lima besar dunia.

Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan dengan integrasi sistem pelayanannya, Pelindo telah duduk sebagai operator pelabuhan terbesar secara global di posisi 8 besar dari total throughput-nya. Tetapi, dia berharap ambisi tersebut jangan berhenti di situ saja. 

Dengan demikian pascamerger, dampak operasional Pelindo harus lebih dirasakan oleh semua rantai pasok di Indonesia. Pelindo diharapkan mampu mengelola lebih banyak pelabuhan tak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Sejauh ini, Yukki menilai operator global yang saat ini berada di peringkat teratas mampu mencapainya karena mengakuisisi pelabuhan di luar negeri dan sekaligus meningkatkan kapasitasnya di dalam negeri. 

“Tidak hanya bangga menjadi nomor 8 tapi sepuluh tahun mendatang menjadi 5 besar. Itu apa yang terjadi visioner, jauh ke depan. Kita juga punya target Indonesia emas pada 2045. Apa yang juga dilakukan menuju itu. Holding ini bisa visioner mencapainya kedepan tidak stuck dengan operasional yang ada, ” ujarnya, Sabtu (2/10/2021).

Dari sisi keuangan yang lebih kuat, Pelindo pun memiliki dana segar yang dapat dikembangkan untuk penguatan rantai pasok dan logistik di Indonesia secara jangka panjang.

“Kalau bicara pelabuhan ada batasannya tapi kalau logistik nggak ada batasaanya. Jadi jangan berheti di aksi korporasi tapi jangka panjang, misalnya dengan Kementerian BUMN memperkuat ketahanan pangan dan energi juga kesehatan. Itu kan harus diperkuat supply chain di Indoensia dan dunia. Berani mengambil aksi yang lebih besar terhadap aktivitas ratai pasok,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Yukki juga menghendaki adanya kolaborasi bersama dengan swasta dan Usaha Mikro Kecil Menengah dalam membangun ekosistem. Jangan sampai justru bersaing dengan perusahaan kecil

“Kuncinya berkolaborasi besar dengan swasta. Ibaratnya akan besar kalau bisa dilakukan kolaborasi. Jadi merger ini lebih down to earth. Mengajak ekosistem bersama. Banyak Pelindo harus fokus tertentu tapi UKM juga harus jadi perhatian. Mendukung usaha kecil di lingkungan masing-masing. Perusahaan BUMN memberikan dampak positif terhadap keseluruhan ekosistem,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper