Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menyatakan belum akan mendorong portofolio infrastruktur air dari proyek sistem penyediaan air minum (SPAM). Satu penyebabnya adalah diversifikasi penetapan harga yang terlalu tinggi.
Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan penetapan harga terkait penggunaan air oleh masyarakat menjadi kunci. Menurutnya, harga penggunaan air setiap daerah sangat bergantung pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di tiap lokasi, alias penetapan harga sangat kaku.
"Ini yang buat [proyek SPAM] kurang menarik bagi investor," katanya kepada Bisnis, Kamis (30/9/2921).
Destiawan menyarankan agar penetapan harga penggunaan air SPAM disesuaian secara periodik seperti jalan tol. Jika metode penetapan harga diubah seperti itu, Destiawan menilai proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) SPAM akan sangat diminati investor.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendata setidaknya akan ada enam proyek SPAM yang masuk dalam daftar Prioritas Proyek KPBU 2022. Seluruh proyek SPAM tersebut diperkirakan dapat menyerap investasi Rp12,7 triliun.
Proyek SPAM KPBU yang dimaksud adalah SPAM Karian Serpong Kota Tanggerang, SPAM Karian Serpong Kota Tanggerang Selatan, SPAM Regional Petanglong Jawa Tengah, SPAM Batang, SPAM Jatiluhur II, SPAM Regional Sarbagikung.
Sebelumnya, Kasubdit Perencanaan Teknis SPAM Kementerian PUPR Dades Prinandes mengatakan skema KPBU akan berkontribusi hampir 40 persen dari konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM) baru hingga 2024. Dades berujar pihaknya sedang menyiapkan sekitar 12 SPAM baru akan dibangun dengan skema KPBU.
Berdasarkan catatan Bisnis, saat ini SPAM KPBU yang sedang dalam tahap transaksi mencapai dua unit, yakni SPAM Jatiluhur I dan SPAM Karian-Serpong. Sementara itu, SPAM KPBU yang sedang dalam tahap konstruksi adalah SPAM Semarang Barat.
Sejauh ini, baru ada dua unit SPAM KPBU yang telah beroperasi, yakni SPAM Umbulan dan SPAM Bandar Lampung. Dades berharap SPAM KPBU selanjutnya yang akan dilelang dalam waktu dekat adalah SPAM Jatigede.
"Itu yang kami lihat dan yang lainnya masih tahap usulan. Sebenarnya banyak yang masih tahap usulan, seperti SPAM Kamijoro dan SPAM Maningin," ucapnya.