Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transisi Energi, PLN Susun Peta Jalan Dekarbonisasi di Pembangkit Listrik

PT PLN (Persero) menyusun strategi dan peta jalan untuk mendorong dekarbonasi dari sejumlah pembangkit listrik. Langkah itu dilakukan karena PLN menaruh perhatian besar terhadap tren global dan transisi energi.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Zulkifli Zaini./Istimewa - PLN
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Zulkifli Zaini./Istimewa - PLN

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) menyusun strategi dan peta jalan untuk mendorong dekarbonisasi dari sejumlah pembangkit listrik. Langkah itu dilakukan karena PLN menaruh perhatian besar terhadap tren global dan transisi energi.

Zulkifli Zaini, Direktur Utama PLN, mengatakan bahwa perseroan merupakan satu dari tiga perusahaan listrik global yang berkomitmen untuk mendorong emisi nol karbon dan menargetkan bisa mencapainya pada 2060.

Kami bekerja keras untuk mengejar target bauran energi 23 persen pada 2025. Selanjutnya, kami merancang peta jalan penghentian PLTU hingga 2056, sehingga netral karbon bisa dicapai,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (29/9/2021).

Zulkifli menjelaskan bahwa ada dua pendekatan yang dilakukan PLN dalam mencapai target tersebut. Pertama, menerapkan dekarbonisasi dalam portofolio PLN.

“Kami sudah menginventarisir produk dari rumah kaca. Kami memperkirakan puncak emisi rumah kaca akan terjadi pada 2030 dan secara bertahap mengurangi, dan mencapai emisi nol bersih pada 2060,” ujarnya.

Setelah melakukan inventarisasi, perusahaan akan mengembangkan lini bisnis baru yang mengedepankan dekarbonisasi nasional, seperti pengembangan PLTS, SPKLU, dan peralihan kompor gas ke kompor induksi.

Langkah-langkah itu diharapkan tidak hanya mendukung negara yang bebas emisi, tetapi secara internal juga bisa meningkatkan keandalan dan keterjangkauan biaya.

Kedua, kata Zulkifli, cita cita dekarbonisasi juga memerlukan dukungan penelitian dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan. Hal itu memerlukan kerja sama semua pihak agar cita-cita tersebut bisa segera terealisasi.

Menurutnya, sistem perdagangan karbon di sektor ketenagalistrikan ada sebagai produk dari serangkaian proses studi, konsultasi publik, dan sekarang pindah ke tahap pengujian.

Perdagangan emisi karbon pun dinilai lebih tepat untuk menghadirkan inovasi dalam agenda pengurangan emisi bagi pembangkit yang dimiliki PLN.

“Kami melihat sistem perdagangan karbon ada sebagai instrumen yang lebih tepat untuk mendorong inovasi pengurangan emisi di unit pembangkit daripada mekanisme pajak karbon,” ujar Zulkifli.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut bahwa pemerintah menargetkan capaian net zero emission atau emisi nol karbon terjadi pada 2060 mendatang atau lebih awal.

Dia pun mengajak semua pelaku usaha energi agar semakin aktif mendukung program transisi energi menuju net zero emission dengan berbagai strategi. Transisi energi, menurutnya, harus menjadi komitmen bersama seluruh pihak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper