Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Listrik China, asosiasi pembangkit listrik, mengatakan akan memperluas pengadaan batu bara dengan harga berapa pun untuk memastikan tersedianya pemanasan dan listrik di musim dingin.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (29/9/2021), hal tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Saat ini, sebanyak 90 persen bahan bakar yang digunakan China ditambang secara lokal. Namun, sulit untuk meningkatkan produksi lokal dalam waktu singkat ketika musim dingin akan datang sebentar lagi.
Harga batu bara di Eropa juga telah melonjak dalam 13 tahun terakhir. Sementara itu harga dari Australia telah naik tiga kali lipat sejak tahun lalu hingga mencapai rekor yang ditetapkan pada 2008.
Indeks harga berjangka batu bara Zhengzhou Commodity Exchange naik 3,6 persen pada Rabu yang mencapai rekor intraday untuk sesi ketiga berturut-turut.
Beberapa bulan yang lalu, pembeli batu bara China di pasar spot mengeluhkan harga yang terlalu tinggi dan meyakini akan tetap dapat memenuhi kebutuhan dari suplai domestik.
Baca Juga
Namun, mereka kini menjadi panik ketika operator pembangkit listrik meminta para pedagang dan importir untuk memesan kargo dari luar negeri.
“Asia tidak memiliki cukup batu bara,” kata Saad Rahim, kepala ekonom di rumah perdagangan komoditas utama Trafigura Group.
Sementara itu, penggunaan batu bara di Eropa diperkirakan akan meningkat selama musim dingin di tengah output energi terbarukan yang menurun, harga gas alam yang tinggi, dan rencana penutupan reaktor nuklir.
Armada besar pembangkit batu bara India kehabisan stok, dengan lebih dari setengah pabrik di negara itu hanya memiliki persediaan kurang dari seminggu.
Impor batu bara China paling banyak dipasok dari Asia, tetapi berubah sejak tahun lalu setelah menghentikan pembelian dari Australia akibat adanya perselisihan politik yang menyebabkan kekurangan sporadis.
Sebagai alternatif, China mulai terus menggenjot impor batu bara dari beberapa pemasok andalan dari Asia Selatan dan Eropa. Negara ini telah mengimpor 4,4 juta ton batu bara termal dan kokas dari Afrika Selatan sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan nol dari 2015 hingga 2020, menurut data bea cukai.
Impor dari Rusia, pemasok utama ke Eropa, telah meningkat dua kali lipat sepanjang tahun ini, sementara pengiriman dari AS naik tujuh kali lipat.