Bisnis.com, JAKARTA – Mastercard Inc. berencana mempermudah perbankan untuk menawarkan skema cicilan (installment) kepada nasabah seiring dengan perubahan perilaku konsumen.
Raksasa kartu kredit itu mengumumkan program baru yang disebut Mastercard Installments. Produk baru ini akan dirilis di pasar Amerika Serikat, Australia, dan Inggris pada kuartal pertama tahun depan.
Presiden Mastercard Amerika Utara Linda Kirkpatrick mengatakan bahwa sebagai bagian dari program baru, perusahaan akan memungkinkan pemberi pinjaman untuk menggunakan data nasabah konsumer perbankan sebagai keputusan penjamin emisi.
“Kenyataannya adalah program ini melengkapi pekerjaan yang telah dilakukan bank saat ini karena menangkap konsumen pada momen yang berbeda,” ujarnya dilansir dari Bloomberg, Selasa (28/9/2021).
Popularitas opsi beli sekarang, bayar nanti semakin (buy now, pay later) melesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan konsumen yang lebih muda.
Menurut McKinsey & Co., perusahaan teknologi keuangan yang berfokus pada ruang pay later telah mengalihkan pendapatan tahunan dari bank sebesar US$10 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, bagi pedagang, layanan beli sekarang bayar nanti telah meningkatkan penjualan rerata sebesar 45 persen, sekaligus mengurangi risiko konsumen akan meninggalkan keranjang belanjaan mereka, sebelum menyelesaikan pembayaran daring.
Dengan dorongan baru dari Mastercard, pemberi pinjaman, seperti bank, dapat menyetujui konsumen untuk menggunakan program cicilan sebelum membeli atau saat checkout.
Dalam program ini, Mastercard tidak memberikan cicilan langsung kepada pelanggan, melainkan melalui jaringannya yang bertindak sebagai perantara dalam proses pembayaran kartu kredit dan debit.
Hal tersebut memungkinkan bank perusahaan finansial teknologi atau fintek untuk memasukkan program Mastercard dan menawarkan pinjaman secara langsung.