Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Seantero Dunia Sasar Bangunan Tua untuk Tempat Kerja Terjangkau

Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan mengenai tempat dan cara kerja. Salah satu perubahan itu ialah para pemberi ruang kerja menyasar bangunan tua untuk menyediakan ruang bagi karyawan berkarya di perkotaan dengan rate terjangkau.
Bangunan tua di London, Inggris./Londonist
Bangunan tua di London, Inggris./Londonist

Bisnis.com, JAKARTA – Kota-kota besar seantero dunia mulai menyasar bangunan tua untuk tempat kerja dengan rate terjangkau di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang mendorong orang-orang menyasar tepi kota untuk hunian baru mereka.

Menurut konsultan properti global Savills, penggunaan kembali bangunan tua yang sudah berada di lokasi yang tepat sering merupakan cara yang lebih berkelanjutan dan hemat biaya untuk mengembangkan ruang kerja yang terjangkau.

“Membiarkan bangunan dan tanah kosong juga mahal dalam hal keamanan dan pajak properti, dan merupakan kerugian finansial dan sosial yang sangat besar bagi ekonomi dan masyarakat setempat,” papar Savills dalam penelitiannya di sejumlah kota besar dunia.

Menurut penelitian Savills, ruang-ruang bobrok yang tidak terpakai yang menunggu untuk dikembangkan kembali dapat ditransformasikan melalui 'penggunaan sementara' yang dapat membawa manfaat dan nilai sosial yang besar bagi suatu daerah.

Penggunaan ruang sebelum pengembangan adalah kesempatan yang baik bagi penyedia untuk menguji konsep mereka, untuk memberikan layanan kepada komunitas lokal, dan untuk merek sebuah situs saat sedang menjalani pembangunan kembali.

Di London saja diperkirakan ada 6,5 juta m2 ruang komersial kosong yang dapat dimanfaatkan, dan pada Juli 2019, rekor tertinggi 10,3 persen toko di Inggris ternyata tidak dimanfaatkan.

London mulai menawarkan lebih banyak jenis ruang dalam skema seperti Old Baths di Hackney dan Peckham Levels di Southwark, baik ruang kreatif dan menarik yang terhubung dengan komunitas lokal.

Di Portugal, proyek 'Startup Lisboa' di ibu kota negara itu memimpin proyek untuk merehabilitasi bangunan tua, dan mengubah daerah telantar menjadi distrik kreatif.

Ini memberi pengusaha ruang kerja yang terjangkau, serta struktur pendukung serta membimbing bisnis baru, mendorong kemitraan strategis dan menciptakan komunitas berbagi pengetahuan yang inovatif.

Proyek yang berkembang pesat di Aarhus di Denmark dan Philadelphia di Amerika Serikat, yang disebut sebagai "urbanisme sementara" juga menjadi berita utama.

Di Paris, rumah sakit lama Saint-Vincent-de-Paul, yang tidak digunakan selama bertahun-tahun, menjadi tuan rumah 'Les Grands Voisins' sejak 2015 - menciptakan komunitas di mana orang dapat bertemu, dan bersosialisasi, dihuni oleh seniman dan pengusaha.

Australia juga menyadari pentingnya menggunakan kembali bangunan tua. Pemerintah, melihat nilai dari seniman dan pengusaha ini, telah memulai rencana jangka panjang untuk mengevaluasi dan mengubah peraturan bangunan untuk membantu meruntuhkan hambatan peraturan dan menemukan cara baru untuk menciptakan ruang kreatif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper