Bisnis.com, JAKARTA — Pembatasan mobilitas di Vietnam dan sejumlah negara lain memacu ekspor pengusaha garmen dan alas kaki dalam negeri.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Muhamad Khayam mengatakan peningkatan ekspor dialami PT Globalindo Intimates (GI) di Kabupaten Klaten dan PT Selalu Cinta Indonesia (SCI) di Salatiga.
"Saat ini, PT GI dan PT SCI sedang mendapatkan limpahan order dari Vietnam dan negara kawasan lainnya yang sedang lockdown akibat pandemi Covid-19 gelombang kedua," kata Khayam dalam keterangan tertulis, Selasa (28/9/2021).
Dia melanjutkan limpahan order tersebut menyebabkan PT GI dan PT SCI akan berproduksi dengan kapasitas penuh hingga 2023. Kedua perusahaan juga tengah memacu produksi untuk memenuhi permintaan ke pasar Eropa dan Amerika Serikat.
Khayam mengatakan peningkatan produktivitas tersebut dimungkinkan dengan kebijakan operasional 100 persen di masa pandemi pada industri yang masuk sektor esensial. Hal itu diatur dalam Surat Edaran Menteri Perindustrian No.3/2021 juncto No.5/2021 tentang Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
"Jumlah tenaga kerja PT GI saat ini sebanyak 3.800 orang, dan akan ditambah menjadi lebih dari 6000 orang. Sedangkan, PT SCI akan menambah tenaga kerja menjadi 9.000 orang dari jumlah existing 5.400 orang," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya, Khayam memastikan pemberlakuan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi selama proses produksi.
Adapun tingkat vaksinasi karyawan PT GI mencapai 95 persen untuk dosis pertama dan 75 persen untuk dosis kedua. Sedangkan tingkat vaksinasi karyawan di PT SCI sebesar 78 persen untuk dosis pertama dan kedua.
"Karyawan yang belum divaksin adalah penyintas Covid-19, ibu hamil, dan komorbid," imbuhnya.