Bisnis.com, JAKARTA - Federal Reserve masih dalam proses membahas dan belum dapat memutuskan terkait dengan penggunaan mata uang digital dan tidak akan terburu-buru dalam memutuskan.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS tidak akan tertekan untuk memutuskan terlalu cepat karena setiap negara tengah mengerjakan proyeknya masing-masing.
“Rasanya penting untuk sampai di mana kami dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tentang ini dan melakukannya dengan cepat. Kami tidak tertinggal. Sepertinya yang penting kami melakukannya dengan benar dan cepat," kata Powell dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC pada Rabu (22/9/2021).
Saat ini pihaknya terus bekerja secara proaktif untuk mengevaluasi penggunaan mata uang digital dolar bank sentral (CBDC).
Penggunaan mata uang digital dolar sudah menjadi agenda The Fed sejak tahun lalu. Pada Mei, bank sentral mengumumkan akan melakukan pemeriksaan lebih dalam dengan makalah menyusul.
Boston Fed juga telah berpartisipasi dalam proyek tersebut bersama Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk mengembangkan koin digitalnya sendiri sehingga membuat sistem pembayaran lebih efektif.
Gubernur The Fed Lael Brainard menjadi advokat yang paling mendukung rencana ini, tetapi masih ada keraguan dari Wakil Kepala Supervisi The Fed Randal Quarles.
Baca Juga : Bos BI Beberkan Progres Terbaru Rupiah Digital |
---|
Menurut Brainard, mata uang digital akan bermanfaat untuk pembayaran di masa krisis sehingga dapat dilakukan lebih cepat dan juga dapat digunakan sebagai layanan bagi yang belum memiliki rekening (unbank).
“Kami pikir ini menjadi sangat penting bahwa bank sentral mempertahankan mata uang dan sistem pambayaran yang bermanfaat untuk masyarakat. Itu adalah salah satu dari pekerjaan kami," kata Powell.
The Fed terus mengerjakan masalah ini, termasuk sistem pembayaran instan FedNow yang diperkirakan akan diluncurkan pada 2023.
"[Mata uang digital diuji] apakah memberikan manfaat yang jelas dan nyata yang melebihi biaya dan risiko apapun," tambah Powell.