Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) tengah menyiapkan proyek percontohan aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (Sipetruk) yang akan dimulai pada Oktober 2021 mendatang.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan bahwa Sipetruk yang dikembangkan oleh pihaknya sedang dalam tahap uji coba oleh para pengembang perumahan.
Menurut rencana, aplikasi berbasis Android yang bisa disematkan dalam ponsel pintar itu akan melakukan percontohan mulai Oktober 2021 mendatang.
“Harapan PPDPP, Sipetruk nantinya diterapkan sepenuhnya pada awal 2022 mendatang oleh BP Tapera,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (23/9/2021).
Aplikasi ini yang bertujuan untuk memastikan hunian yang dibangun sesuai ketentuan pemerintah ini menjadi syarat wajib bagi para pengembang dalam mengajukan rumah subsidi ke dalam aplikasi Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang).
Terkait dengan pelaksanaan proyek percontohan aplikasi Sipetruk, PPDPP akan segera menentukan lokasi perumahan yang akan menjadi proyek percontohan dari usulan yang disampaikan oleh para asosiasi pengembang yang aktif di Sikumbang.
Menurutnya, keberadaan Sipetruk bukan sebagai tugas tambahan bagi para pengembang, tetapi menjadi wujud pelaksanaan dari perbaikan tata kelola bantuan pembiayaan rumah subsidi dengan memanfaatkan teknologi.
“Justru ini akan membantu para pengembang perumahan dalam memantau proyek yang dibangun oleh kontraktor di lapangan. Kami akan menyiapkan desk bagi para pengembang, sehingga nanti akan terlihat perkembangan rumahnya melalui visual lewat Sipetruk,” tuturnya.
Penerapan proyek percontohan Sipetruk itu sendiri membutuhkan peran serta dan dukungan dari para asosiasi pengembang.
Hal tersebut dikarenakan dalam proses kerjanya, Sipetruk menggunakan Artificial Intelligence (AI) yang menerapkan teknologi recognize object, sehingga membutuhkan database dokumentasi konstruksi di lapangan.
“Database ini akan menjadi panduan AI Sipetruk dalam mengidentifikasi foto yang diajukan. Ini juga dapat mengakomodir para pengembang yang menerapkan kearifan lokal dalam membangun rumahnya, karena tiap daerah di Indonesia kondisinya berbeda-beda,” katanya.
Dalam menerapkan Sipetruk, Manajemen Konstruksi (MK) yang bertugas memantau pembangunan rumah di lapangan akan mengunggah foto sesuai isian yang diminta oleh aplikasi itu.
Apabila terjadi masalah jaringan, Sipetruk tetap dapat dioperasikan sepanjang ponsel yang digunakan mengaktifkan Global Positioning System (GPS).
“Untuk memenuhi isian Sipetruk, saat ini kami baru memprioritaskan aspek isian keselamatan dan kesehatan terlebih dahulu, ada sekitar 30 isian,” ujar Arief.
Adapun output dari penerapan Sipetruk adalah Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang nantinya dapat menjadi rujukan bagi bank pelaksana maupun tindak lanjut pada Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) PUPR yang saat ini menjadi hal wajib bagi para pengembang perumahan.