Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Gas Bumi Indonesia Masih Minim

Infrastruktur gas bumi di Indonesia sampai dengan 2020 yang telah terbangun baru mencapai 14.855,5 kilometer (km) yang terdiri atas 5.254,42 km pipa transmisi, 6.163,08 km pipa distribusi, dan 3.438 km pipa jargas.
Jaringan pipa gas. /Bloomberg
Jaringan pipa gas. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Infrastruktur gas bumi yang telah terbangun pada saat ini dinilai masih sangat minim bila dibandingkan dengan wilayah Tanah Air. Kondisi ini membuat akses penyerapan gas bumi yang sebagian besar bersumber di timur Indonesia tidak dapat dinikmati oleh pasar.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, pemanfaatan gas bumi bergantung dengan infrastruktur yang ada di midstream agar bisa memasoknya sampai ke pelanggan. Dia menilai infrastruktur gas bumi yang dibangun masih sangat sedikit.

Dia menuturkan, infrastruktur gas bumi di Indonesia sampai dengan 2020 yang telah terbangun baru mencapai 14.855,5 kilometer (km) yang terdiri atas 5.254,42 km pipa transmisi, 6.163,08 km pipa distribusi, dan 3.438 km pipa jargas.

"Jika dibandingkan luas wialayah Indonesia infrastruktur yang terbangun kecil sekali, ini menjadi tantangan bagaimana rakyat bisa mendapatkan kemudahan atau akses sehingga bisa dinikmati masyarakat mengingat dengan potensi yang dimiliki gas masih akan tersedia sampai dengan 20 tahun lagi," katanya dalam webinar yang digelar pada Rabu (22/9/2021).

Dia menambahkan, pasokan gas bumi yang sebagian besar bersumber dari Indonesia Timur, maka diperlukan infrastruktur penunjang yang dibangun untuk bisa memasok kebutuhan pasar yang mayoritas berada di Indonesia Barat.

"Perlu industri penunjang lain seperti LNG Plant, hub LNG, small scale receveing terminal," ungkapnya.

Kepala Divisi Monetisasi Migas Agus Budiyanto mengatakan, untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan potensi dari industri. Namun, hal tersebut menjadi tantangan lain karena lokasi industri yang sebagian besar di pulau Jawa.

Dengan minimnya pasokan gas di Pulau Jawa, infrastruktur gas bumi menjadi salah satu hal vital yang dapat meningkatkan pemanfaatan gas bumi. Sejauh ini, infrastruktur yang ada belum dapat mendukung hal tersebut.

"Pipa ini menjaidi kendala karena belum semua pipa menjadi terintegrasi, pipa yang sekarang ada baru dari Sumatra sampai ke Jawa, namun itu pun juga masih belum bisa terbuka atau pun open access sehingga itu menyulitkan membawa gas dari Sumatra ke Jawa yang seharusnya bisa menjadi open access," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper