Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangkap Peluang Pertumbuhan Kawasan Industri, Ini Strategi Kunci Amarta Karya

Salah satu kemitraan strategis yang dilakukan adalah memperkuat unit bisnis baru AMKA diterapkan dalam proyek pembangunan Bukit Algoritma.
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Guna menangkap peluang dalam pertumbuhan kawasan industri serta berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan sektor industri di Tanah Air, PT Amarta Karya (Persero) memilih menggunakan strategi menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak.

Direktur PT Amarta Karya (AMKA), Nikolas Agung menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kawasan industri yang memiliki potensi untuk meningkatkan upaya pembangunan kegiatan ekonomi, meningkatkan daya saing investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami selaku BUMN yang bergerak dibidang jasa konstruksi memiliki strategi untuk menangkap peluang tersebut, pembangunan Kawasan Industri di Indonesia mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dimana masa kini mengharuskan kawasan industri harus menunjang unsur 4.0,” kata Nikolas seperti dikutip Selasa, (21/9).

Nikolas Agung menuturkan bahwa perusahaan dengan kode AMKA memiliki peran penting terhadap peluang pertumbuhan pembangunan kawasan industrial di Indonesia.

“Untuk menghadapi peluang dalam pertumbuhan kawasan industri, AMKA melakukan strategic partnership dengan berbagai pihak terkait dimana hal ini merupakan salah satu strategi kunci yang akan dilakukan AMKA untuk dapat menangkap dan mengkonversi peluang yang ada tersebut,” ujarnya.

Menurutnya strategi tersebut selaras dengan misi dari Kementerian BUMN yaitu melakukan Kerjasama BUMN dan Swasta serta membina swasta dan UKM untuk naik kelas.

“Selain itu kami memiliki unit bisnis baru yang dapat memperkuat 5 bisnis utama kami yaitu manufaktur, gedung, infrastruktur, EPC dan properti yang dapat menghasilkan recurring income untuk membantu menyeimbangkan portfolio revenue perusahaan, sehingga kami dapat bersaing dan turut berkontribusi dalam pertumbuhan kawasan industrial,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu kemitraan strategis yang dilakukan adalah dengan memperkuat unit bisnis baru AMKA diterapkan dalam proyek pembangunan Bukit Algoritma, di mana bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi dalam Industri 4.0, peningkatan pendidikan, penciptaan pusat riset dan development untuk menampung ide anak bangsa, serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan setempat.

Selain itu, proyek pembangunan Bukit Algoritma Sukabumi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kawasan ekonomi dari sisi infrastruktur yang tangguh berkelanjutan dan pembangunan sumber daya manusia berbasis iptek yang merupakan salah satu alat dukung pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Nikolas menambahkan bahwa dengan strategi tersebut, AMKA kini tidak hanya memposisikan diri sebagai kontraktor, namun juga mitra bagi pelanggannya dalam menyelesaikan ragam masalah yang dialami oleh pelanggan melalui realisasi proyek-proyeknya. 

"Kami harus lebih mendekatkan diri pada pelanggan dan mampu menjadi mitra problem solver bagi mereka. Strategi ini kami sebut dengan project creation strategy," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Fahmi Shahab mengatakan data per September 2021 yang dimiliki oleh HKI ada 104 industrial estate di Indonesia yang memiki potensi untuk dikembangkan dengan menyesuaikan Kawasan Industri 4.0 yaitu smart infrastructures, smart logistic system, human capital infrastructure, digital hub & innovation park, dll.

“Melalui kegiatan pengembangan sumber daya manusia, pembangunan dan integrasi infrastruktur, penyederhanaan regulasi dan birokrasi, serta transformasi  perekonomian  diharapkan  investasi  di sektor riil (manufaktur) meningkat. Ini melipatgandakan pembangunan kawasan industri yang menyebabkan pembangunan industri manufaktur dan pertumbuhan ekonomi baru di  daerah terkait,” tutur Fahmi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper