Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Bilang Negara Tetangga Tak Suka RI Jadi Produsen Baterai Kendaraan Elektrik

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan rasa tidak suka akan pencapaian Indonesia di industri kendaraan listrik datang dari negara tetangga.
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kanan) bertemu dengan Menteri Perindustrian Korea Selatan (Korsel) Sung Yun-mo di Seoul, Korsel, Kamis (12/11/2020)./Istimewa
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kanan) bertemu dengan Menteri Perindustrian Korea Selatan (Korsel) Sung Yun-mo di Seoul, Korsel, Kamis (12/11/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa banyak negara yang tak ingin Indonesia jadi pemain utama di industri mobil listrik.

Bahkan, Bahlil menuturkan rasa tidak suka tersebut datang dari negara tetangga. Namun, dia tidak mengungkapkan negara tersebut.

"Negara tetangga kita tidak ingin Indonesia jadi salah satu negara produsen baterai di dunia," kata Bahlil.

"Mereka pingin ambil bahan baku di kita, tapi bikin di negara mereka. Kita baca gelagat ini," lanjutnya.

Bahlil mengungkapkan pabrik ini merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Dia menuturkan produksi mobil listriknya sendiri akan dimulai pada 2022.

Pada Rabu (15/09/2021), Bahlil menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan groundbreaking pabrik industri baterai kendaraan listrik yang dikelola PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat.

Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp15,6 triliun.

Pabrik ini merupakan proyek investasi antara konsorsium asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).

Pada tahap pertama, kapasitas produksinya akan mencapai 10 giga watt per hour.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper