Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa banyak negara yang tak ingin Indonesia jadi pemain utama di industri mobil listrik.
Bahkan, Bahlil menuturkan rasa tidak suka tersebut datang dari negara tetangga. Namun, dia tidak mengungkapkan negara tersebut.
"Negara tetangga kita tidak ingin Indonesia jadi salah satu negara produsen baterai di dunia," kata Bahlil.
"Mereka pingin ambil bahan baku di kita, tapi bikin di negara mereka. Kita baca gelagat ini," lanjutnya.
Bahlil mengungkapkan pabrik ini merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Dia menuturkan produksi mobil listriknya sendiri akan dimulai pada 2022.
Pada Rabu (15/09/2021), Bahlil menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan groundbreaking pabrik industri baterai kendaraan listrik yang dikelola PT HKML Battery Indonesia di Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga
Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp15,6 triliun.
Pabrik ini merupakan proyek investasi antara konsorsium asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
Pada tahap pertama, kapasitas produksinya akan mencapai 10 giga watt per hour.