Bisnis.com, JAKARTA – Industri besi dan baja, kendaraan bermotor, serta tekstil menjadi sektor yang menopang pertumbuhan konsumsi listrik PT PLN (Persero) pada Januari–Agustus 2021 yang mencapai 10,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan bahwa meningkatnya permintaan ekspor besi dan baja menyebabkan pertumbuhan penggunaan listrik di sektor itu mencapai 21,7 persen.
“Relaksasi pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah [PPnBM-DTP] kendaraan bermotor juga ikut mengerek konsumsi listrik dari industri ini,” katanya, Kamis (16/9/2021).
PLN mencatat, pertumbuhan pemakaian energi di bidang otomotif juga terkerek hingga 20,7 persen. Kemudian, konsumsi listrik juga melaju cukup positif bagi industri tekstil hingga mencatatkan kenaikan 23,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Pada semester I/2021, PLN mencetak kenaikan penjualan tenaga listrik sebesar Rp5,1 triliun menjadi Rp140,5 triliun hingga Juni 2021. Jumlah itu naik 3,7 persen dibandingkan dengan capaian semester I/2020 sebesar Rp135,4 triliun.
Sepanjang semester pertama tahun ini juga PLN merilis sejumlah program promosi tambah daya. Selain itu, perseroan menggarap segmen electrifying agriculture, hingga program captive power yang mendorong peralihan listrik internal industri ke pemakaian listrik PLN yang disebut lebih efisien.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan bahwa PLN sedang membangun infrastruktur jaringan listrik 500 kVA di wilayah Banyuwangi yang nantinya akan menghubungkan sistem kelistrikan Jawa bagian Timur untuk mendukung pasokan listrik ke industri.
“Kami akan memperkuat jaringan kelistrikan di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa sehingga ini bisa menjadi jaminan kepada dunia Industri untuk melakukan pengembangan dan meningkatkan investasi di Indonesia,” katanya.
Konsumsi listrik PLN sepanjang 2020 sendiri tidak mengalami pertumbuhan atau stagnan akibat pandemi Covid-19. Saat itu, konsumsi listrik pada segmen pelanggan industri tercatat mengalami penurunan meski segmen pelanggan rumah tangga naik di atas rata-rata.