Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistis (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus pada Agustus 2021. Artinya, neraca perdagangan telah membukukan surplus selama 16 bulan beruntun sejak tahun lalu.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan surplus neraca perdagangan pada Agustus 2021 mencapai US$4,74 miliar.
Posisi tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa. Bahkan, melebihi rekor lama pada 2006 yang mana saat itu surplus neraca perdagangan tercatat mencapai US$4,64 miliar.
“2006 itu terakhir [neraca dagang] surplus US$4,64 miliar. [Surplus] sekarang ini jauh lebih tinggi,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9/2021).
Margo menjelaskan, surplus tersebut didapatkan dari nilai ekspor yang jauh lebih tinggi dibandingkan impor pada Agustus 2021. Adapun, komoditas penyumbang utamanya adalah minyak sawit atau CPO dan batu bara.
Nilai ekspor pada periode tersebut tercatat sebesar US$21,42 miliar, tumbuh sebesar 20,95 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Ini merupakan angka ekspor bulanan tertinggi sepanjang masa, melebihi rekor terakhir 2011.
Baca Juga
Jika dilihat secara tahunan, ekspor Indonesia pada Agustus 2021 tumbuh sebesar 64,10 persen (year-on-year/yoy).
Jika dirincikan, ekspor migas mengalami kenaikan 7,48 persen dan nonmigas mengalami kenaikan 21,75 persen secara bulanan.
Sementara secara tahunan, ekspor migas mengalami pertumbuhan sebesar 77,93 persen yoy dan ekspor nonmigas pun tumbuh tinggi sebesar 63,43 persen yoy.
Di sisi lain, BPS mencatat nilai impor pada Agustus 2021 mencapai US$16,68 miliar, tumbuh 10,35 persen secara bulanan atau 55,26 persen secara tahunan.