Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pembahasan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) akan mengedepankan energi hijau.
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya mengatakan bahwa ke depan pemerintah terus mendorong strategi energi nasional ke arah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
“Ini yang sedang ditunggu pembahasan RUPTL PLN 2021–2030, di mana pembahasan ini mendorong adanya RUPTL yang green,” katanya saat webinar, Senin (13/9/2021).
Dia menyebutkan bahwa komitmen tersebut mengartikan bahwa pembangunan EBT akan lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan fosil selama 10 tahun ke depan.
Selain itu, 51,6 persen komposisi pembangkit yang akan dibangun oleh PLN dan independent power producer (IPP) akan berbasis renewable energy atau energi terbarukan.
“Ada total 38 GW sampai 2035 tambahan kapasitas EBT yang kami dorong pengembangannya, ini banyak untuk mendorong pasokan listrik akan ke EBT,” katanya.
Di sisi lain, pemerintah berharap agar pengembangan EBT sejalan dengan pengembangan Renewable Energy Based Industrial Development (REBID) yang akan dibangun. Salah satunya seperti rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara.