Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirjen Minerba: Nuklir Bisa Jadi Sumber Energi Murah

Nuklir bisa menjadi salah satu opsi energi potensial untuk dimanfaatkan di dalam negeri dan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan industri nasional.
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Prancis/wikipedia
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Prancis/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA – Nuklir bisa menjadi salah satu opsi energi potensial untuk dimanfaatkan di dalam negeri dan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan industri nasional.

Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak bahan baku nuklir, sehingga bisa membuatnya menjadi salah satu sumber energi yang murah.

“Kita memiliki cukup banyak bahan bakunya, energi ini juga akan menjadi murah, sehingga secara keseluruhan dampak ekonomi terhadap industri kita akan cukup baik,” kata Ridwan dalam sebuah webinar yang dipantau di Jakarta, Jumat (10/9/2021) malam.

Berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional, bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium yang dimiliki Indonesia mencapai 81.090 ton. Selain itu, ada juga thorium sebanyak 140.411 ton.

Bahan baku energi nuklir itu tersebar di tiga pulau besar, yakni Sumatera dengan potensi 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium, Kalimantan 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium, serta Sulawesi sebanyak 3.793 ton uranium dan 6.562 ton thorium.

Ridwan menjelaskan bahwa di masa depan energi nuklir berpotensi menggantikan energi berbasis fosil yang saat ini terus dikampanyekan untuk dikurangi pemakaiannya pada pembangkit listrik.

Pemerintah juga sedang mendorong sektor pertambangan mineral dan batu bara untuk tidak menjual barang mentah, tetapi mengolahnya menjadi produk hilir yang memiliki nilai tambah agar bisa dimanfaatkan industri dalam negeri.

“Ketika kita bicara mineral untuk energi, saya kira ini sebuah topik hangat karena cukup relevan ketika kita membicarakan energi berbasis nuklir atau radioaktif. Ini akan menjadi potensi pengganti energi berbasis batu bara atau energi berbasis fosil,” jelasnya.

Pemerintah sendiri menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) akan dilakukan setelah 2025.

Peta jalan pembangunan PLTN sudah masuk dalam strategi besar energi nasional. Rencananya, pemerintah akan membangun pembangkit energi nuklir dalam skala kecil, mulai dari 100 megawatt hingga 200 megawatt.

Di antara semua pulau di Indonesia, Kalimantan merupakan pulau yang paling cocok untuk dibangun pembangkit energi nuklir, karena tidak memiliki garis patahan langsung dan tidak ada gunung berapi aktif.

Hal tersebut membuat Kalimantan memiliki risiko gempa bumi dan tsunami paling kecil dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper