Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. masih optimistis bisnis penjualan avtur di Indonesia memiliki peluang yang besar meski industri penrbangan sempat terpukul karena pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan bahwa PPKM yang sempat diterap di sejumlah wilayah di Indonesia memang berdampak pada permintaan avtur di dalam negeri. Meski demikian, perusahaan tetap optimistis terhadap bisnis penyediaan avtur.
Menurutnya, moda transportasi udara menjadi salah satu yang diandalkan oleh masyarakat, karena Indonesia memiliki karakteristik sebagai negara kepulauan.
“Kami percaya bila pandemi sudah berlalu dan ekonomi maupun perjalanan sudah kembali normal, kami percaya demand dari avtur meningkat,” katanya dalam paparan publik yang digelar Rabu (8/9/2021).
Haryanto menjelaskan bahwa penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur merupakan salah satu upaya ekspansi perseroan di segmen perdagangan dan distribusi.
Sepanjang semester I/2021, segmen bisnis penjualan BBM berkontribusi sebesar 71 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Untuk di segmen BBM, penjualan emiten berkode saham AKRA itu mayoritas didapatkan dari sektor pertambangan sebesar 49 persen, ritel 8 persen, kelistrikan 5 persen, dan umum 38 persen.
Dengan pertumbuhan jumlah penerbangan yang signifikan, kata Haryanto, Indonesia menjadi tempat yang potensial untuk pengembangan penjualan avtur.
“Ke depan, setelah pandemi kami percaya jumlah penerbagan cukup tinggi, sehingga ada peluang bagi kami untuk berpartisipasi di dalam bisnis avtur,” ucapnya.