Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Minta Kontraktor Jepang Sesuaikan Harga Pembangunan MRT Fase 2

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kontraktor Jepang melakukan penyesuaian harga dengan nilai yang adil dan wajar agar pembangunan fisik proyek MRT Fase 2 dapat segera dilanjutkan.
Ilustrasi rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kontraktor Jepang melakukan penyesuaian harga dengan nilai yang adil dan wajar agar pembangunan fisik proyek MRT Fase 2 dapat segera dilanjutkan.

Hal itu disampaikan Budi saat berkunjung ke Jepang guna membahas dan memastikan percepatan kerja sama pelaksanaan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia, salah satunya MRT Fase 2.

“Pada proyek MRT Fase 2, masih ada permasalahan pada harga penawaran yang terlalu tinggi dari kontraktor Jepang,” katanya dalam siaran pers, Minggu (5/9/2021).

Budi berharap, kedatangannya ke Jepang dapat membawa hasil baik, bermanfaat, dapat mengatasi beberapa kendala yang terjadi, mendorong proses, sekaligus percepatan pembangunan proyek infrastruktur transportasi Indonesia.

Bukan saja membahas kelanjutan pembangunan MRT Fase 2, Menteri Perhubungan (Menhub) juga berharap, kerja sama kedua negara, seperti kereta api Makassar–Parepare, Pelabuhan Patimban, dan Proving Ground BPLJSKB Bekasi dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.

Terkait proyek kereta api Makassar–Parepare, dia memastikan bahwa kegiatan sudah berjalan sesuai rencana dan saat ini tengah dalam proses menuju financial closing. Proyek tersebut terbagi menjadi lima segmen, dan satu segmennya diproyeksikan sudah akan dapat beroperasi di akhir 2021 atau awal 2022.

Kendati begitu, Menhub menyebut, Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan Jepang dalam pengoperasiannya secara penuh dan ideal.

Oleh karenanya, dia juga akan memanfaatkan kunjungannya untuk mencari informasi mengenai kemungkinan pemberian hibah lokomotif dan gerbong kereta dari Jepang.

“Kami meyakini kelanjutan kerja sama kedua negara sangat penting dan bermanfaat untuk memperkuat hubungan kerja sama dan meningkatkan hubungan ekonomi yang selama ini sudah berjalan dengan baik, khususnya dalam ikut membantu upaya pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, proyek Fase 2A MRT Jakarta terbentang dari Bundaran HI hingga Kota, dan memiliki tujuh stasiun dengan panjang jalur sekitar 6,3 kilometer.

Ketujuh stasiun tersebut adalah Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota.

Sementara itu, Stasiun MRT yang akan dibangun di kawasan Kota akan terintegrasi dengan Stasiun Jakarta Kota atau Beos. Hingga kini, progres konstruksi MRT Fase 2A Paket Kontrak 201 (CP201) itu telah mencapai 20,45 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper