Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Air Asia Stop Penerbangan, Pengamat: Pilihan Tepat

AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ) kembali mengumumkan penghentian sementara layanan penerbangan berjadwalnya diperpanjang hingga 30 September 2021.
AirAsia. /Bloomberg
AirAsia. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat penerbangan Arista Atmadjati menilai keputusan AirAsia Indonesia untuk menghentikan sementara layanan penerbangan berjadwal sudah tepat. Hal itu guna menghindari biaya produksi tinggi tanpa diimbangi pendapatan memadai.

"Kalau mereka perpanjang suspended flight karena rute-rute mereka yang jadi andalan kurang kondusif saat pandemi, misal ke Bali, Lombok, dan Medan. Dan, September–November awal memang saat low season juga. Market share mereka di domestik juga tidak lebih dari 4 persen," ujar Arista, Jumat (3/9/2021).

Apalagi, kata dia, saat ini ada maskapai baru Super Air Jet yang ikut melayani  penerbangan ke Medan serta Palembang. Lebih baik, lanjut Arista, stop sementara dahulu di tengah permintaan yang masih jauh dari pulih.

"Untuk Medan atau Palembang juga dihantam maskapai baru. Ini memperparah daya saing. Demand juga belum pulih benar. Daripada cost produksi tinggi ya lebih baik mereka gak terbang. Biaya lebih hemat daripada terbang," kata Arista.

Adapun seperti diberitakan sebelumnya, AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ) kembali mengumumkan penghentian sementara layanan penerbangan berjadwalnya diperpanjang hingga 30 September 2021 demi mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian situasi Covid-19 di Tanah Air.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga mengatakan meski memberhentikan operasinya, AirAsia tetap berkomitmen untuk melayani penerbangan reguler, charter, dan kargo untuk repatriasi. Kemudian juga pengiriman barang atau kepentingan esensial lainnya dengan penerapan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat.

"AirAsia akan terus mengevaluasi perkembangan situasi dan siap untuk kembali membuka layanan penerbangan berjadwalnya sewaktu-waktu," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (3/9/2021).

Bagi penumpang yang ingin mengubah penerbangannya selama periode ini disarankan untuk mengubah pembeliannya menjadi akun kredit untuk pembelian tiket berikutnya yang berlaku hingga 730 hari (2 tahun) atau mengubah jadwal penerbangan ke tanggal lainnya yang dapat dilakukan tidak terbatas dan tanpa biaya tambahan sampai dengan 30 November 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper