Bisnis.com, JAKARTA – Mulai teratasinya persoalan kelangkaan kontainer dan harga pengapalan yang semakin membaik membuat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis industri tekstil dan pakaian jadi bisa bangkit hingga akhir tahun.
Elis Masitoh, Direktur Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, mengatakan bahwa mulai teratasinya sejumlah kendala akan membuat industri tekstil dan pakaian jadi kembali membaik.
Seperti diketahui, tekstil dan pakaian jadi menjadi satu-satunya sektor di industri pengolahan nonmigas atau manufaktur yang terkontraksi pada kuartal II/2021.
Secara year on year (yoy), sektor tekstil dan pakaian jadi pada kuartal II/2021 mencatatkan kontraksi 4,54 persen, sedangkan secara kuartalan tumbuh 0,43 persen.
“Proyeksi kinerja industri TPT [Tekstil dan Produk Tekstil] sampai akhir tahun positif, karena untuk kuartal II/2021, secara q-to-q sudah positif. Kami berharap untuk yoy sampai akhir tahun juga bisa positif,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/9/2021).
Selain mulai teratasinya sejumlah kendala yang ada selama ini, kata dia, permintaan tekstil dan pakaian jadi di dalam negeri juga akan ikut terkerek oleh kebijakan yang membolehkan pusat perbelanjaan buka.
“Rencana anak sekolah melakukan pembelajaran tatap muka telah dimulai juga,” ujarnya.
Menurutnya, sejumlah faktor itu akan memberikan dampak positif terhadap permintaan di industri TPT yang juga sudah mulai beroperasi penuh.
“Beroperasi penuhnya industri TPT dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mengimplementasikan aplikasi peduli lindungi,” ucapnya.