Bisnis.com, JAKARTA – Tren transisi energi yang berkembang di seluruh dunia membuat banyak negara, termasuk Indonesia berupaya untuk mendapatkan investasi dari sektor minyak dan gas bumi (migas). Hal itu membuat sejumlah negara berusaha menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk hulu migas.
Irtiza Sayyed, President of ExxonMobil Indonesia, mengatakan bahwa sulitnya mendapat pendanaan untuk kegiatan hulu migas membuat perusahaan mencari negara yang memberikan skema bagi hasil paling menarik sebagai tujuan investasinya.
Pasalnya, kata dia, proyek hulu migas merupakan kegiatan yang didasari oleh kemitraan antara investor dan tuan rumah yang memiliki sumber daya tersebut.
“Lingkungan ekonomi, politik, regulasi, dan kompetisi adalah resep untuk sukses,” katanya dalam acara IPA Convex, Rabu (1/9/2021).
Dia menuturkan, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi yang cukup menarik, karena hulu migas memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak potensi yang bisa dioptimalkan.
Undang-Undang Cipta Kerja, kata dia, juga membuat iklim investasi di Indonesia menjadi lebih menarik, sehingga bisa membuka peluang untuk datangnya investasi ke dalam negeri.
“Ini adalah indikator baik kemitraan strategis antara pemerintah Indonesia dan investor yang sudah dikembangkan, dan sektor energi secara luas,” katanya.