Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China memulai kampanye dua bulan untuk menindak platform komersial dan akun media sosial yang memposting informasi terkait keuangan yang dianggap berbahaya bagi ekonominya.
Inisiatif ini akan fokus pada pelanggaran seperti yang menjelek-jelekkan pasar keuangan China dan secara keliru menafsirkan kebijakan domestik dan data ekonomi.
Dilansir Bloomberg, Minggu (29/8/2021), Administrasi Cyberspace China mengatakan mereka yang mempublikasikan ulang laporan atau komentar media asing yang secara keliru menafsirkan topik keuangan domestik tanpa mengambil sikap atau membuat penilaian, juga akan menjadi sasaran.
Menurut pernyataan itu, langkah ini bertujuan untuk menumbuhkan lingkungan online yang terkendali untuk opini publik yang dapat memfasilitasi pembangunan berkelanjutan dan sehat dari ekonomi China dan masyarakatnya.
Ini mengikuti rancangan proposal yang dikeluarkan sebelumnya oleh regulator dunia maya untuk mengatur algoritma yang digunakan perusahaan teknologi untuk merekomendasikan video dan konten lainnya.
Situs web dan platform komersial akan diperintahkan untuk membersihkan pos informasi keuangan dan menutup akun yang dianggap melanggar, di bawah pengawasan otoritas termasuk administrator dunia maya, kementerian keuangan, bank sentral serta regulator sekuritas, perbankan dan asuransi.
Baca Juga
Adapun perusahaan teknologi dan operator media sosial termasuk Tencent Holdings Ltd. dan agregator berita ByteDance Ltd. Toutiao dan Douyin, yang setara dengan TikTok China, berjanji untuk mematuhi aturan dan mengatur konten terkait informasi keuangan.