Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Andalkan Mal, Mulia Boga (KEJU) Klaim Produksinya Masih Aman

Kebijakan PPKM justru membuat kegiatan memasak di rumah meningkat karena banyaknya waktu luang yang dimanfaatkan untuk kebersamaan di rumah. Alhasil, masyarakat banyak yang menggunakan produk perusahaan sebagai kreasi aneka olahan makanan yang sehat dan bergizi untuk keluarga.
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen keju, PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) menyebut masih mampu menjaga utilisasi pabrikan kendati jam operasional dan pengunjung mal masih dibatasi di sejumlah daerah hingga saat ini.

Meski tak merinci pasti, perseroan menyebut bahwa saat ini kapasitas pabriknya relatif sama dengan tahun lalu, dan tidak ada pengurangan produksi.

Direktur Utama Mulia Boga Raya Bobby K Gandasaputra mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kontribusi persebaran dan penjualan hasil produksi perseroan di channel general trade dan modern trade di luar mal sangat dominan, sehingga mampu menopang pertumbuhan sales sampai dengan Juni 2021.

“Kami juga lebih agresif mengembangkan ekosistem sales secara online, seperti di Gofood, Tokopedia dan Shopee untuk mendukung penjualan di luar mal,” katanya kepada Bisnis, Minggu (22/8/2021).

Bobby menyebut, kebijakan PPKM justru membuat kegiatan memasak di rumah meningkat karena banyaknya waktu luang yang dimanfaatkan untuk kebersamaan di rumah.

Alhasil, masyarakat banyak yang menggunakan produk perusahaan sebagai kreasi aneka olahan makanan yang sehat dan bergizi untuk keluarga.

Menurut Bobby, perseroan juga telah meluncurkan produk baru yaitu Gold Slice 2s dengan harga lebih ekonomis pada Juni 2021. Produk itu diluncurkan untuk menjaring konsumen-konsumen baru di occasion snacking atau edukasi keju slice sebagai cemilan sehat.

“Sampai dengan akhir 2021, KEJU juga masih akan terus meluncurkan beberapa varian produk baru,” ujarnya.

Di sisi lain, Bobby menyebutkan bahwa penjualan ekspor KEJU masih mengalami pertumbuhan yang sehat dibandingkan dengan tahun lalu.

Meski demikian, perseroan tetap menilai dampak dari pandemi tetap ada karena strategi perseroan untuk penjualan ekspor adalah mengembangkan channel distribusi ke retail modern trade, khususnya di Filipina, Thailand, dan Malaysia.

Selain itu, tahun ini KEJU ini menargetkan belanja modal sebesar Rp50 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan sistem informasi teknologi dan infrastruktur logistik.

Secara keseluruhan, tahun lalu perseroan mencatat kategori produk keju blok memberikan kontribusi penjualan sebesar 86,5 persen atau Rp780,4 miliar, selebihnya berasal dari kategori keju lembaran sebesar Rp106,2 miliar.

Penjualan ekspor perseroan juga meningkat signifikan pada 2020 menjadi sebesar 41,7 persen, atau Rp31,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper