Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Huawei, Menteri Nadiem Makarim Buat Program Baru Pencetak SDM Digital

Kerja sama tersebut bertujuan untuk membangun sinergi multiple helix guna mencetak SDM Digital yang sesuai dengan kualifikasi industri, dan turut berkontribusi dalam upaya menekan jumlah pengangguran terbuka di era digital di Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (10/3/2021)./Twitter @Kemdikbud_RI
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (10/3/2021)./Twitter @Kemdikbud_RI

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menggandeng perusahaan teknologi asal China, Huawei, sebagai bagian dari upaya mencetak sumber daya manusia (SDM) yang mahir di bidang digital.

Dalam kerja sama yang dijalin, pemerintah dan Huawei akan membuat program pelatihan di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) dengan memanfaatkan fasilitas Huawei Asean Academy Indonesia yang diklaim paling lengkap di wilayah Asia Pasifik.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk membangun sinergi multiple helix guna mencetak SDM Digital yang sesuai dengan kualifikasi industri, dan turut berkontribusi dalam upaya menekan jumlah pengangguran terbuka di era digital di Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud) Nadiem Makarim berharap kerja sama Huawei dan Kedaireka sebagai akademi peningkatan peluang kolaborasi besutan Kemendikbud-Ristek mampu mewadahi pengembangan SDM di Tanah Air.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat bergantung kepada dorongan kolektif. Hal ini mampu terwujud dalam bentuk kerja sama antara pemerintah dengan swasta, termasuk dengan Huawei Indonesia,” kata Nadiem melalui siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (22/8/2021).

CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menambahkan, Kedaireka Academy sejalan dengan Huawei dalam mencetak 100.000 SDM melek TIK dalam kurun 5 tahun ke depan. Perusahaan, lanjutnya, berkomitmen untuk melakukan alih pengetahuan di bidang teknologi.

Sejumlah transfer pengetahuan akan dilakukan terkait dengan teknologi komputasi awan, artificial intelligence, big data, hingga 5G. Huawei juga akan memberikan studi kasus yang akan membantu dunia pendidikan memahami kebutuhan industri beserta kualifikasi atas SDM yang dibutuhkannya.

“Huawei siap memberikan dukungan optimal terhadap penyelenggaraan pelatihan,” kata Chen.

Sebagai informasi, Huawei Asean Academy Jakarta memiliki lebih dari 100 pelatih, lebih dari 3.000 kursus pelatihan, dan lebih dari 100 mirroring environment yang dilengkapi dengan laboratorium, ruangan kelas, tempat pelatihan, serta tempat untuk belajar instalasi perangkat dan pekerjaan lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper