Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Turunkan Tarif Tes PCR, INACA Jajaki Impor Alat Tes

Denon menyatakan ada beberapa negara produsen yang sedang didekati untuk impor PCR tersebut, seperti misalnya India, Jepang dan beberapa negara lain.
Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Senin (2/11/2020). /Antara
Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Senin (2/11/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyampaikan upaya untuk menjaga tarif tes PCR/Swab yang lebih murah di Indonesia dengan menjajaki impor alat tes tersebut di sejumlah negara produsen.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan penjajakan impor alat tes tersebut sebagai bagian untuk membantu upaya pemerintah yang telah menurunkan tarif tes PCR di dalam negeri. Menurutnya dengan impor alat tes dari negara produsen langsung, tarif pcr masih bisa diturunkan lebih rendah yang pada akhirnya tidak lagi membebani maskapai dan penumpang.

"Sampai sekarang masih penjajakan proses impor, untuk lebih murah tapi standar certificate pemerintah tetap terjaga," ujarnya, Kamis (19/8/2021).

Sebelumnya, Denon yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan menjelaskan pencarian PCR murah tersebut dilatarbelakangi masih mahalnya tes PCR di Indonesia padahal tes PCR menjadi salah satu syarat bagi masyarakat untuk naik pesawat terbang.

Terlebih, saat ini, faktor kesehatan salah satu prinsip tambahan yang harus dipatuhi dalam penerbangan. Menurutnya, jika sebelumnya prinsip penerbangan adalah 3S+ 1C, sekarang menjadi 3S + 1C + 1H (Safety, Security, Services through Compliance and Healthy).

"Kami mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat yang intinya menyatakan bahwa harga tes PCR di sini masih mahal, bahkan bisa lebih mahal dari harga tiket pesawat. Untuk itu kami berusaha mencari perangkat tes PCR yang harganya murah dengan kualitas baik dan nantinya dapat membantu meringankan beban masyarakat yang ingin terbang," terangnya.

Nantinya, lanjut Denon apabila sudah mendapatkan produsen yang dapat memasok dengan tarif lebih murah, perangkat tes PCR tersebut akan didistribusikan ke bandara-bandara dan tempat-tempat lain. Dengan demikian proses tes PCR bagi masyarakat yang ingin terbang naik pesawat bisa berlangsung lebih cepat, praktis dan tentu saja biayanya lebih murah.

Denon menyatakan ada beberapa negara produsen yang sedang didekati untuk impor PCR tersebut, seperti misalnya India, Jepang dan beberapa negara lain.

"Kami harus bergerak cepat karena banyak juga negara lain yang mencari PCR di pasar dunia. Kami berharap tidak lama lagi akan mendapatkannya," imbuhnya.

Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soedjatman mengatakan dengan semakin murahnya tarif tes PCR akan semakin baik dalam mengurangi beban biaya bagi penumpang domestik. Gerry juga mencontohkan bahwa negara lain hanya menerapkan syarat tes PCR bagi perjalanan internasional. Sementara di Eropa juga tidak menggunakan PCR testing untuk penerbangan intra-Eropa. Malahan, kata dia, tes antigen baru akan diuji coba di beberapa negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper