Bisnis.com, JAKARTA – Pengurangan anggaran akibat refocusing dinilai tidak terlalu berpengaruh pada program infrastruktur air minum. Oleh karena itu, pemerintah optimistis dapat mencapai target penambahan kapasitas maupun infrastruktur air minum baru.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa anggaran Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) hanya berkurang sekitar 1,4 persen ke kisaran Rp6,9 triliun.
Pemerintah pun menargetkan dapat menambah kapasitas SPAM nasional sebanyak 1.171 liter per detik (lpd) sepanjang 2021.
“Kami belum bisa menyampaikan realisasi konstruksi selama 7 bulan terakhir, tapi kami optimistis sebelum akhir Desember 2021 [bisa rampung semua],” kata Kasubdit Perencanaan Teknis SPAM Kementerian PUPR, Jumat (20/8/2021).
Dades berujar, pihaknya telah menyesuaikan target konstruksi akibat refocusing dan berlarutnya penanganan pandemi Covid-19. Tahun ini, Kementerian PUPR menangani 550 proyek SPAM.
Menurutnya, pandemi tidak memberikan dampak yang signifikan pada proyek-proyek SPAM nasional. Walakin, berlarutnya penanganan Covid-19 membuat pihaknya melaksanakan rencana mitigasi yang telah disiapkan pada akhir 2020.
“Kami telah mengantisipasi [pandemi Covid-19] pada akhir 2020. [Oleh karena itu] ada beberapa kegiatan yang ditunda,” katanya.
Dades menargetkan, pihaknya dapat menambah kapasitas SPAM nasional sebanyak 1.171 lpd yang dapat mengalirkan air minum melalui sekitar 117.100 sambungan rumah (SR).
Dades mencatat, target tersebut telah berkurang sekitar 8,44 persen atau sebanyak 108 lpd. Menurutnya, pengurangan target tersebut disebabkan oleh refocusing Direktorat Air Minum Kementerian PUPR senilai Rp1,2 triliun.