Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Sumur Migas, Impounding Bendungan Marangkayu Baru Dimulai 2022

Direktorat Jenderal Sumber Daya AIr (SDA) mencatat konstruksi Bendungan Marangkayu seharusnya rampung pada 2022. Namun demikian, bendungan tersebut tercatat telah rampung pada akhir 2020.
Bendungan Marangkayu. /PUPR
Bendungan Marangkayu. /PUPR

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan pengisian air Bendungan Marangkayu baru dapat dilakukan pada paruh kedua 2022.

Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono mengatakan pihaknya menemukan sumur minyak dan gas (migas) yang masih beroperasi sampai saat ini di wilayah genangan bendungan tersebut. Selain itu, lanjutnya, pemerintah daerah masih melakukan pembebasan lahan masyarakat yang nantinya akan tergenang.

"Pengoperasian sumur migasnya akan berakhir pada 2022, sehingga 2022 kami baru bisa melakukan pengisian awal (impounding) pada semester II/2022," katanya kepada Bisnis, Kamis (12/8/2021).

Direktorat Jenderal Sumber Daya AIr (SDA) mencatat konstruksi Bendungan Marangkayu seharusnya rampung pada 2022. Namun demikian, bendungan tersebut tercatat telah rampung pada akhir 2020.

Airlangga berujar cepatnya penyelesaian bendungan tersebut lantaran sebagian konstruksi bendungan telah rampung oleh pemerintah daerah. Alhasil, anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat jauh lebih sedikit dibandingkan pemerintah daerah.

Total anggaran yang terserap dalam konstruksi Bendungan Marangkayu mencapai Rp272 miliar. Anggaran yang berasal dari pemerintah pusat senilai Rp63,03 miliar, sedangkan anggaran pemerintah daerah mencapai Rp208,97 miliar.

Anggaran pemerintah pusar digunakan untuk pembangunan spillway Bendungan Marangkayu. Kontraktor yang mengerjakan konstruksi tersebut adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Sementara itu, konstruksi tubuh Bendungan Marangkayu menggunakan daerah Provinsi Kalimantan Timur. Adapun, pengerjaannya dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur.

Menurutnya, setidaknya ada dua bendungan lain yang selesai lebih cepat namun terhambat pada masa impounding, yakni Bendungan Paselloreng dan Bendungan Bintang Bano.

"[Untuk Bendungan Bintang Bano,] ada permasalahan administrasi aset dari pemerintah provinsi ke kami Jadi, [impounding] agak lama, tapi kalau [konstruksi] fisiknya sebentar,"ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper