Bisnis.com, JAKARTA – Grant Thornton International menemukan pelaku bisnis Indonesia kian optimis sepanjang semester I/2021. Hal ini terlihat dengan meningkatnya optimistis akan pertumbuhan bisnis dan keinginan untuk berinvestasi dalam 6 bulan terakhir.
CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan sepanjang semester I/2021 para pelaku usaha Indonesia masih optimistis akan pertumbuhan ekonomi.
“Namun, optimis tersebut juga harus diikuti dengan kemampuan beradaptasi secara dinamis mengingat perubahan peraturan yang diterapkan Pemerintah masih fluktuatif mengikuti perkembangan situasi pandemi,” ujarnya lewat rilisnya, Rabu (11/8/2021).
Berdasarkan laporan International Business Report (IBR) secara global, optimis pelaku bisnis global naik 12 poin pada semester I/2021 setelah sebelumnya juga naik 14 poin pada semester II/2020.
Laporan IBR menyebutkan bahwa 65 persen pelaku bisnis Indonesia optimistis pendapatan (revenue) akan meningkat pada 2021. Bahkan, 63 juga yakin laba (profit) bisnis mereka akan mengalami peningkatan pada tahun ini.
Hal menarik terlihat juga dari sektor ketenagakerjaan, hasil dari laporan IBR semester I/2021 menyebutkan bahwa 52 persen pelaku bisnis Indonesia optimistis untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan merekrut karyawan baru pada 2021.
Baca Juga
Sementara itu, terkait dengan sektor ekspor dan investasi pelaku bisnis Indonesia makin fokus untuk meningkatkan jumlah negara tujuan ekspor bisnis mereka dengan 46 persen di antara mereka memperkirakan sektor ini akan tumbuh dalam 12 bulan ke depan.
Dari sektor investasi, dua sub-sektor yang menarik perhatian pelaku bisnis untuk investasi lebih lanjut diantaranya investasi untuk pabrik dan mesin yang tumbuh 10 persen dibanding periode survei sebelumnya ke level 58 persen dan sub-sektor teknologi yang tumbuh 7 persen ke level 66 persen.
“Untuk menjaga pelaku usaha tetap optimistis pada semester II/2021, kami sepakat diperlukan koordinasi lebih lanjut di lapangan dari Pemerintah dan pelaku usaha agar kebijakan yang diambil tepat sasaran terutama untuk sektor usaha yang telah secara patuh mengikuti berbagai protokol kesehatan.” tutup Johanna.