Bisnis.com, JAKARTA - Singapura merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi tahunan menjadi 6 persen hingga 7 persen dari sebelumnya 4 persen sampai 6 persen.
Kementerian Perdagangan dan Industri mengatakan ekonomi Singapura akan berkembang lebih cepat daripada yang diperkirakan pemerintah sebelumnya, karena negara kota itu berhasil menekan kasus virus dan berupaya membuka kembali lebih banyak sektor hingga akhir tahun.
Adapun di antara sembilan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg yang memperbarui perkiraan PDB Singapura mereka bulan ini, enam melihat pertumbuhan melebihi 6 persen.
"Kecuali ada kemunduran besar dalam ekonomi global, ekonomi Singapura diperkirakan akan terus melihat pemulihan bertahap pada paruh kedua tahun ini, didukung sebagian besar oleh sektor berorientasi ke luar," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang menyertai data, dilansir Bloomberg, Rabu (11/8/2021).
Pelonggaran progresif pembatasan domestik dan perbatasan karena tingkat vaksinasi yang terus meningkat juga akan membantu mendukung pemulihan dan mengurangi kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor yang bergantung pada pekerja migran.
Singapura tetap menjadi titik terang di Asia Tenggara karena varian delta menyebar di seluruh wilayah, sangat mengancam ekonomi yang berjuang untuk meningkatkan tingkat vaksinasi mereka. Thailand melaporkan rekor tertinggi dalam kematian akibat virus pada Selasa, dengan Malaysia juga baru-baru ini membuat rekor kasus harian baru.
Baca Juga
Singapura telah berjuang melawan beberapa klaster varian delta selama beberapa bulan terakhir, tetapi para pejabat telah mengizinkan pelonggaran pembatasan lebih lanjut mengingat tingkat vaksinasi yang tinggi sebesar 70 persen populasi kini sepenuhnya diinokulasi.
Dalam pidato jelang hari kemerdekaan ke-56 negara itu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan penduduk dapat menantikan pembukaan kembali ekonomi selangkah demi selangkah dengan hati-hati.
Perkiraan PDB yang lebih kuat didasarkan pada asumsi bahwa tingkat vaksinasi negara-kota itu akan terus meningkat dan perbatasannya akan dibuka kembali secara bertahap menjelang akhir tahun ini.
"Pembukaan kembali dan pelonggaran pembatasan virus yang lebih cepat pada kuartal ketiga bisa menjadi pertanda baik bagi belanja konsumen dan karenanya layanan berorientasi domestik,” kata Selena Ling, kepala penelitian dan strategi di Oversea-Chinese Banking Corp. di Singapura.
Dia melanjutkan, apa yang akan menjadi kuncinya adalah pemulihan di pasar tenaga kerja domestik dan ekspektasi indeks harga konsumen inti 2022 yang dapat membuka jalan menuju normalisasi kebijakan moneter.
Edward Robinson, wakil direktur pelaksana dan kepala ekonom Otoritas Moneter Singapura mengatakan bahwa sikap kebijakan moneter saat ini, yang bertujuan untuk tidak mendorong apresiasi dolar Singapura terhadap sejumlah mata uang mitra dagangnya, tetap layak untuk saat ini.
Selain itu, pemerintah juga menerbitkan perkiraan PDB akhir untuk kuartal kedua, yang menunjukkan ekonomi berkontraksi 1,8 persen dari tiga bulan sebelumnya, sedikit lebih baik dari perkiraan median -2 persen dalam survei Bloomberg.
Secara absolut, PDB tetap 0,6 persen di bawah level prapandemi pada kuartal kedua 2019. Data menunjukkan, pertumbuhan ekonomi dilaporkan sebesar 14,7 persen, dibandingkan dengan kuartal kedua 2020.