Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 2025, Permintaan Perkantoran Surabaya Diprediksi Melonjak

Pandemi berlarut-larut menekan hampir semua lini bisnis termasuk properti. Perkantoran termasuk subsektor yang paling tertekan di properti. Meski demikian, permintaan ruang kantor di Surabaya diprediksi melonjak dalam 4 tahun ke depan.
Ilustrasi kegiatan di perkantoran./Antara/Muhammad Adimaja
Ilustrasi kegiatan di perkantoran./Antara/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Surabaya, Jawa Timur, mengantisipasi total ruang kantor tambahan yang sangat besar hingga 2025 yang mencakup sekitar 50 persen dari total pasokan saat ini, menurut Colliers Indonesia.

Berdasarkan riset perusahaan konsultan properti tersebut, penyewa kantor dari perusahaan rintisan, layanan profesional, dan industri yang terkait dengan keuangan akan mempertahankan tingkat penyerapan yang relatif stabil.

Colliers memprediksi tingkat sewa rata-rata tetap statis hingga 2022, tetapi perlahan mulai meningkat lantaran kesenjangan antara penawaran dan permintaan mulai melunak.

Di sisi lain, tingkat kekosongan terus naik karena ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Penjualan terutama berasal dari pembeli individu yang akan memicu pertumbuhan penyerapan yang moderat, tetapi mengingat proyeksi pasokan kantor strata title yang terbatas, harga jual akan naik.

Proyek Perkantoran dalam Konstruksi di Surabaya, 2021–2025

Proyek

Lokasi

Developer

Luas (m2)

Tahun Selesai

Satoria Towe

Surabaya Selatan

Satoria Group

25.000

2021

Pelindo Place Office Towe

Surabaya Utara

Pelabuhan Indonesia II

54.000

2021

Capital Square

Surabaya Barat

Greenwood

39.950

2022

One Galaxy

Surabaya Timur

Puri Galaxy (Sinar Galaxy Group)

31.450

2022

Citraland Vittorio Office Tower

Surabaya Barat

Citraland (Ciputra Group) 

22.500

2024

Sentral Tujungan Office

Surabaya Pusat

Indadi Land

36.000

2024

Eastcovia

Surabaya Timur

Bumi Wahana Nusantara

22.500

2025

Sumber: Colliers Indonesia

Pandemi Covid-19 memperlambat laju konstruksi. Meskipun belum ada penyelesaian pembangunan baru, beberapa sedang dalam tahap akhir konstruksi.

Ruang kantor tambahan yang besar membantu mempertahankan tren penurunan tingkat hunian rata-rata dan ini diperkirakan berlanjut sepanjang 2021 sehingga posisi pasar masih merupakan pasar penyewa (tenant market).

Sementara itu, sektor terkait keuangan seperti valuta asing, pasar modal, konsultan, perusahaan informasi dan teknologi terus berkembang.

Beberapa sektor yang sebelumnya cukup terdampak pandemi seperti perusahaan ekspedisi dan biro perjalanan juga mulai pulih dan kemungkinan besar memerlukan tambahan ruang kantor. Namun, okupansi tercatat 60,4% pada paruh pertama 2021, turun 1,3% dibandingkan dengan semester sebelumnya.

Permintaan diperkirakan pulih secara perlahan dan gedung perkantoran telah mendapatkan beberapa penyewa yang berkomitmen. Namun, pasokan tambahan yang lebih besar kemungkinan mengakibatkan penurunan lebih lanjut dalam tingkat hunian rata-rata. Tren penurunan hunian kemungkinan berlanjut hingga 2022.

Perkembangan ini mendorong fleksibilitas dalam negosiasi sewa untuk mengisi kembali ruang kosong yang lebih besar, ungkap Colliers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper