Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Dampak PPKM Terhadap Pembudidaya Ikan, Ini Strategi KKP

Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif terhadap banyak sektor, tidak terkecuali para pembudidaya ikan.
Benih udang vaname. /Istimewa
Benih udang vaname. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan langkah taktis untuk mengantisipasi dampak ekonomi sebagai akibat kondisi yang tidak terduga dari efek pandemi Covid-19 terhadap pembudidaya ikan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan langkah taktis tersebut bertujuan membantu pembudidaya ikan, khususnya pada skala mikro, serta menekan biaya produksi.

"Kami telah siapkan berbagai program taktis berupa bantuan langsung yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT). Fokusnya jelas membantu menekan biaya produksi agar produksi bisa terus jalan," jelasnya dalam siaran pers seperti dikutip Bisnis, Kamis (28/7/2021).

Terkait dengan hal itu, sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BBPBAP Jepara menyalurkan Sebanyak 550.000 ekor benih udang vaname ke sejumlah kelompok di pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Benih udang vaname tersebut disalurkan ke sepuluh Pokdakan yang tersebar di Kabupaten Subang. Sementara itu, sebanyak 2.340.000 ekor benih udang putih lokal disalurkan ke pokdakan yang tersebar di Kabupaten Cirebon.

Dukungan ini diharapkan memberikan tambahan pendapatan selama puncak pandemi minimal senilai Rp5 juta per pembudidaya.

Kepala BBPBAP Jepara, Sugeng Raharjo menambahkan pasar udang masih cukup stabil di mana permintaan masih ada selama diberlakukannya PPKM level 3-4. Hanya saja, sambungnya, pembudidaya ikan cukup dibebani oleh biaya produksi.

"Oleh karena itu saya rasa dukungan benih ini sangat tepat untuk tekan biaya produksi," jelas Sugeng.

Sebagai infomrasi, sejauh ini BBPBAP Jepara telah menyalurkan bantuan benih udang di berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper