Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I secara resmi menambah daftar bandara kelolaan menjadi sebanyak 16 bandara pada tahun ini dengan ditekennya kerja sama awal pengelolaan Bandara Hang Nadim, Batam.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji mengatakan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) telah melakukan penandatanganan awal (heads of agreement) kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam dengan konsorsium AP I.
Konsorsium AP I bermitra dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) serta PT Wijaya Karya Tbk. (Persero) selaku pemenang lelang pengadaan Badan Usaha Pelaksana
Dari Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam, AP I mendapatkan masa pengelolaan 25 tahun.
Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka memperkuat komitmen dan menunjukkan itikad baik dari para pihak terkait dalam mewujudkan terlaksananya kerja sama tersebut.
Saat ini, BP Batam dan konsorsium tengah melaksanakan proses yang dibutuhkan dan disyaratkan sesuai dengan hak, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk dapat melaksanakan proyek kerja sama ini.
Baca Juga
Pada kerja sama ini, BP Batam akan menyediakan seluruh area dan/atau wilayah operasional Bandara Hang Nadim Batam sebagai wilayah kerja yang akan dipergunakan konsorsium untuk dikelola dan dikembangkan.
Sementara itu, Konsorsium Angkasa Pura I - IIAC - WIKA bertanggung jawab terhadap penyediaan desain, melaksanakan pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian dan pemeliharaan Bandara Hang Nadim Batam.
“Setelah penandatanganan HoA ini, Konsorsium akan menyelesaikan pendirian Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan penandatanganan perjanjian kerja sama [PKS] dengan BP Batam,” ujarnya melalui siaran pers dikutip, Selasa (27/7/2021).
Dengan dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam ini, AP I memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial lainnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim otomatis menambah portofolio dan jaringan pengelolaan bandara perusahaan, sehingga total bandara yang dikelola Angkasa Pura I menjadi 16 bandara,” imbuhnya.
Sementara itu, President and CEO Incheon International Airport Corporation (IIAC) Kyung-Wook Kim mengatakan Indonesia menjadi salah satu mitra utama dalam konteks Kebijakan Selatan Baru Pemerintah Korea Selatan.
Selain mendorong komunitas bisnis Korea Selatan untuk mengeksplorasi peluang baru di Indonesia, kontrak tersebut memungkinkan pihaknya untuk berbagi keahlian dalam pengoperasian bandara dengan tujuan untuk mengubah Bandara Batam menjadi hub regional.
Dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, anggota Konsorsium Angkasa Pura I memiliki perannya masing-masing. Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum.
Llau, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sebaliknya, WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.
Ke depannya, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia.
Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.