Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lifting Migas Semester I/2021 Tidak Capai Target, Ini Komentar Menteri ESDM

Sepanjang semester I/2021, realisasi lifting minyak bumi adalah sebesar 667.000 barel per hari atau hanya 95 persen dari target lifting dalam APBN 2021 sebesar 705.000 barel per hari.
Iustrasi.
Iustrasi.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta seluruh pelaku industri hulu minyak dan gas bumi bisa mempertahankan tingkat produksi siap jual agar tidak mengalami penurunan.

Arifin mengatakan pada tahun ini industri hulu minyak dan gas bumi masih menghadapi tantangan dalam mencapai target produksi siap jual atau lifting migas. Hal itu tercermin pada realisasi lifting migas semester I/2021 yang tidak mencapai target.'

"Tahun 2021 ini akan diharapkan menjadi tahun pembuktian ketangguhan industri hulu migas untuk mempertahankan produksi hulu migas, saya meminta untuk mengawal rencana strategis hulu migas," katanya dalam acara Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi di lingkungan SKK Migas, Selasa (27/7/2021).

Sepanjang semester I/2021, realisasi lifting minyak bumi adalah sebesar 667.000 barel per hari atau hanya 95 persen dari target lifting dalam APBN 2021 sebesar 705.000 barel per hari. Sementara itu, realisasi lifting gas bumi tercatat sebesar 5.430 MMscfd atau 96 persen dari target tahun ini sebesar 5.638 Mmscfd.

Arifin mengatakan penurunan laju produksi perlu ditahan guna mencapai target produksi migas pada 2030 yakni lifting minyak 1 juta barel per hari dan lifting gas bumi 12 Bscfd. Dia mengatakan terdapat 4 strategi utama yang perlu dilakukan oleh seluruh pelaku industri migas untuk mencapai target tersebut.

Untuk mempertahankan level produksi, perlu dilakukan optimasi produksi pada lapangan eksisting, pelaksanaan program kerja yang agresif, transisi alihkelola secara tepat, serta reaktivasi lapangan yang sudah tidak berproduksi.

Dia menambahkan, perlu adanya percepatan realisasi sumber daya menjadi produksi melalui pengawasan dan pengendalian pada rencana pengembangan lapangan yang telah disetujui maupun percepatan monetisasi lapangan yang belum dikembangkan, serta pengembangan lapangan migas nonkonvensional.

Sementara itu, strategi lainnya adalah percepatan penerapan produksi penerapan enhanced oil recovery. Arifin meminta kontraktor kontrak kerja sama untuk menjalin kerja sama strategis dengan pihak yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengembangan dan penerapan EOR.

Kegiatan eksplorasi juga dinilai menjadi penentu terwujudnya target produksi pada 2030. Oleh karena itu, Arifin mengatakan perlu adanya peningkatan dan percepatan eksplorasi, pemerintah akan mendorong peningkatan akuisisi dan kualitas data migas secara terintegrasi.

"Saya juga meminta agar SKK Migas terus melanjutkan perbaikan tata kelola hulu migas agar lebih efisien dan efektif agar dapat mencapai target yang maksimal," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper